MALANG - Beasiswa bidikmisi untuk perguruan tinggi swasta (PTS) tahun 2013 mulai direalisasikan. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adalah salah satu PTS yang mendapatkan beasiswa ini.
“Kuotanya masih sama dengan tahun lalu yaitu untuk 16 mahasiswa baru,” ungkap Kabag Kesejahteran Mahasiswa UMM, Dra Anisa kepada Malang Post.
Program studi yang diusulkan untuk bidikmisi ini yaitu body repair, peternakan, sosiologi, dan agroteknologi. Hanya saja jurusan tersebut belum mendapatkan persetujuan dari Ditjen Dikti. Mengenai jadwal pendaftarannya juga masih menunggu kepastian dari pusat. ”Kami berharap sudah bisa dibuka bersama dengan seleksi gelombang 2 di UMM,” kata dia.
UMM berhak mengelola dana bidikmisi dikarenakan sudah memiliki program studi yang terakreditasi A. Sebab syarat mengelola bidikmisi adalah harus memiliki akreditasi A. Hal ini pula yang sedang diperjuangkan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI). Menurut Ketua APTISI Wilayah 7, Prof Dr H Suko Wiyono, idealnya syarat mengelola bidikmisi tidak dipatok pada akreditasi A. ”Akreditasi A itu tidak mudah, dan tidak banyak PTS yang prodinya akreditasi A. Bahkan di PTN saja masih ada yang C,” kata Suko.
Meskipun bantuan dari pemerintah hanya Rp 400 ribu per bulan untuk PTS pengelola bidikmisi, namun menurutnya tidak menjadi kendala. Sebab PTS pun ingin berkontribusi untuk mencerdaskan anak bangsa terutama yang ada di daerah.
Bidikmisi merupakan program prioritas nasional yang telah dilaksanakan sejak tahun 2010. Dan pada tahun 2013 ini terjadi perubahan tatacara penyaluran kepada mahasiswa penerima tersebut. Yaitu bagi angkatan 2010, 2011, dan 2012 (on going) bantuan langsung disalurkan kepada rekening mereka melalui bank penyalur dari DIPA Satker Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti, yang baru dibuka blokirnya pada tanggal 13 Maret 2013.