Sudah 40 tahun lamanya Sekretaris Badan Pengurus Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Wakidi tak menyentuh sepeda anginnya. Namun Sabtu lalu (16/1113), ia merasa tertantang untuk ikut funbike yang digelar dalam rangka launching UMM Green and Clean.
Bersama dengan sekitar 500 keluarga besar UMM, ia dengan gagah menaiki sepeda yang disiapkan kampus dan menempuh rute funbike. "Segar sekali rasanya, dan ternyata saya masih kuat bersepeda," ujarnya bangga.
Diakuinya saat akan berangkat bersepeda, ia sempat ragu karena katanya rute funbike cukup jauh. Belum lagi harus melewati jalanan yang naik turun. Namun ternyata pria 66 tahun ini masih bisa melalui tantangan tersebut. Bahkan baginya rute yang dilalui kurang jauh. "Mungkin ini yang dibilang orang kemaruk, rasanya rute tadi terlalu dekat," ujarnya tergelak.
Rupanya virus peduli lingkungan yang disebarkan UMM menginspirasi banyak orang untuk hidup sehat. Tak hanya yang muda, yang tua pun ikut bersemangat menggenjot sepeda. Bahkan sejumlah awak media yang diundang menghadiri launching UMM Green and Clean tergiur untuk ikut bersepeda. "Saya jadi kepikiran sepeda yang sudah lama kempes di rumah, nanti kalau pulang mau saya pompa biar bisa dipakai lagi," ungkap salah satu wartawan, Kurnia Mahiruni.
Bersepeda di lingkungan kampus memang sudah disuarakan sejak beberapa bulan lalu di UMM. Mahasiswa tak lagi boleh menaiki motornya memasuki areal kampus, mereka boleh memakai sepeda yang disiapkan gratis oleh kampus. Sebanyak 350 sepeda sudah disiapkan disejumlah sudut kampus, dan rencananya akan ditambah lagi hingga 2000 unit sepeda.
Bagi mereka yang tidak memungkinkan menggunakan sepeda, seperti ibu-ibu, atau karena alasan kesehatan tertentu tetap disediakan angkutan shuttle. Saat ini kendaraan khusus antar jemput itu masih dalam proses penyelesaian karena desainnya memang dirancang khusus. Mobil shuttle itu nantinya berkeliling ke berbagai “halte” secara periodik untuk mengantar dan menjemput.
Menariknya lagi tak hanya mahasiswa yang dilarang memakai kendaraan bermotor di dalam kampus, satpam pun kini familiar dengan tunggangan baru. Sehari-hari memantau keamanan kampus, mereka asyik menggenjot sepeda yang disiapkan di tiap sudut posko satpam.
UMM berhasil mempelopori gerakan peduli lingkungan sebagai kampus bebas asap kendaraan dan rokok. Bahkan menularkan virusnya kepada lingkungan sekitarnya. Langkah ini pun disambut antusias oleh sejumlah mahasiswa asing yang sedang studi di UMM. Di antaranya Pavlina dari Checko dan Mirjana dari Serbia yang Sabtu lalu juga ikut bersepeda saat acara launching. "Gerakan ini sangat penting untuk menjaga lingkungan, apalagi orang Indonesia jarang berolahraga," komentar Mirjana.
Pavlina yang sering bersepeda dari tempat kosnya di Batu menuju UMM juga memberikan apresiasi. Dan ia berharap langkah ini disambut pemerintah daerah untuk menyiapkan jalur khusus sepeda. (lailatul rosida/nda)