MALANG – Prestasi membanggakan berturut-turut diraih oleh anggota ekskul pencak silat SMPN 10 Malang. Dalam waktu yang nyaris bersamaan, belasan pesilat muda di sekolah tersebut memboyong tropi dari tiga event berbeda di tingkat Kota Malang dan Jawa Timur. Pertengahan Februari lalu, pada Kejuaraan Pencak Silat Antar Pelajar se-Jatim di STAIN Tulungagung, siswa membawa pulang delapan tropi. Yaitu empat tropi juara I (dua tunggal dan dua beregu), dua tropi juara II, dan dua tropi juara III.
“Delapan tropi tersebut mengantarkan kami menjadi Juara Umum III di kejuaraan tersebut,” ujar Pembina ekskul Pencak Silat SMPN 10 Malang, Kamali, S.Pd, dengan bangga.
Menyusul prestasi tersebut, tak lama berselang SMPN 10 Malang kembali berjaya di ajang Kejuaraan Pencak Silat se-Jatim di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam kompetisi tersebut, SMPN 10 Malang meraih juara II dan juara III.
Teranyar, anggota ekskul tersebut menjuarai Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kota Malang, yang selanjutnya akan mewakili Kota Malang ke tingkat Provinsi.“Pada kompetisi O2SN yang penyeleksiannya dilaksanakan di SMPN 20 Malang Jumat lalu, satu siswa kami meraih juara I, dua siswa meraih Juara II dan dua siswa lain meraih juara III.
Kamali mengatakan, kerapian, kemantapan, dan ekspresi gerakan yang diperagakan oleh siswanya, memang sangat mantap. Terlebih, latihan rutin setiap Sabtu, Minggu dan Rabu, tidak pernah mereka tinggalkan sehingga jurus dasar yang ditetapkan oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), dapat mereka peragakan dengan luwes.
Sementara itu, juara I Pencak Silat di ajang O2SN, Sandy Asasi, mengungkapkan kebanggaanya bisa membawa almamaternya dan Kota Malang di ajang bergengsi tingkat provinsi nanti.
“Pelatih kami dan kepala sekolah tidak pernah menuntut untuk menang. Tapi justru itu yang membuat kami berusaha maksimal untuk mempersembahkan piala kepada sekolah,” tuturnya.
Terpisah, Kepala SMPN 10 Malang, Supandi, S.Pd, M.M.Pd, menuturkan, pihak sekolah selalu memberi apresiasi kepada siswa yang berprestasi dalam bidang akademik maupun non akademik. “Bentuk apresiasinya ialah dengan menyediakan porsi latihan yang lebih, dan tentu ada reward khusus dari sekolah yaitu piagam dan bingkisan yang dapat dimanfaatkan untuk aktivitas belajar mereka,” tandas Supandi.