MALANG - Memperingati hari Pekerjaan Sosial se dunia (15/3) prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan aksi yang meneriakan tentang kepedulian terhadap kaum pekerja sosial maupun penyandang masalah sosial.
“Peringatan hari Pekerjaan Sosial se dunia ini, menjadi momentum bagi kami untuk mengkaji ulang masalah pekerja sosial yang kurang diperhatikan kesejahteraannya,” ujar Rosia Arsiana, mahasiswi IKS UMM semester empat.
Hadir pula dalam aksi tersebut, Lutfi J. Kurniawan, Ketua DPD Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia Jatim IPSPI. Ia menjelaskan jika selama ini penanganan untuk penyandang masalah sosial belum bersifat humanistic. Pemerintah dirasa kurang peka terhadap keberadaan kaum penyandang masalah sosial seperti korban KDRT, lansia, kaum difabel, korban narkoba, maupun anak dibawah umur yang terlibat kasus.
“Mereka kaum yang kurang mendapat perlindungan yang memadai dari pemerintah,” ujar Lutfi. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada parlemen baik dari pusat maupun daerah agar lebih memperhatikan kaum tersebut.
“Jangan tiba-tiba dicakup oleh Satpol PP saja,” lanjutnya. Perspektif ini diharapkan Lutfi harus diubah oleh walikota, Dinas Sosial, Satpol PP. “Kita minta kepada pemerintah untuk memberi kebijakan politik yang memberi proteksi kepada kebutuhan mereka,” tutupnya. (mg6/oci)