MALANG - Kristina Putri, siswi kelas V SDN Bareng 3 terlihat menggosok-gosok tangannya dan membersihkan dengan seksama. Ia begitu asyik menirukan apa yang diajarkan oleh mahasiswa D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di sekolahnya. Kristina bersama sekitar 70 kader Tiwisada SDN Bareng 3 mendapatkan pelatihan dari mahasiswa UMM, kemarin (8/5/14).
"Saya baru tahu kalau cuci tangan saja ada tujuh langkah, dan ternyata tidak sulit melakukannya,” ungkap Kristina.
Selain belajar mencuci tangan dengan benar, para siswa perwakilan kelas 3,4, dan 5 itu juga belajar tentang cara gosok gigi dengan benar. Para calon dokter cilik itu juga diberikan latihan cara mengisi Kartu Menuju Sehat (KMS) sehingga bisa memantau pertumbuhan temannya di sekolah. Diantaranya memantau pertumbuhan tinggi badan, berat badan dan lainnya. Kader Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ini juga diajari cara membalut luka ringan dan memasang perban.
“Yang terpenting para kader kesehatan ini bisa memulai hidup sehat dari dirinya sendiri, dan setelah pelatihan ini bisa mengajarkannya kepada keluarganya di rumah,” ujar Pembina tim mahasiswa UMM, Rohmah Susanto.
Menurutnya kegiatan di SDN Bareng 3 ini adalah pelaksanaan praktik keperawatan komunitas yang diikuti 12 mahasiswa D3 Kebidanan semester akhir. Kegiatan ini sebenarnya sudah dilakukan rutin oleh UMM sejak 2008 lalu di sekitar 6 sekolah mulai TK sampai SMA. “Kami juga melakukan pendampingan untuk sekolah yang akan mengikuti lomba ke tingkat provinsi,” bebernya.
Sementara iu Waka SDN Bareng 3, Drs Suharsono M.Pd menuturkan kegiatan praktik kesadaran hidup sehat ini merupakan aplikasi dari kurikulum 2013. Dengan pembelajaran yang nyata kepada siswa diharapkan mereka menjadi generasi yang peduli dengan lingkungan. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk membentuk kader tiwisada.
“Kader Tiwisada ini sangat penting di sekolah karena bisa ikut membantu mengkondisikan teman yang sedang sakit, dan membantu Puskesmas menjaga kesehatan anak,” tuturnya.
Menurutnya, ada sekitar 70 siswa yang terpilih sebagai kader UKS ini. Ke depan ia berharap kegiatan penyadaran kesehatan melalui program UKS ini bisa terus dilaksanakan di sekolah. Sebelumnya program ini sempat vakum karena kebijakan pimpinan terdahulu, namun sekarang bisa digairahkan kembali.