 MALANG - Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerjasama dengan Faculty of Nursing Khon Kaen University (KKU) Thailand. Sedangkan pelaksanaan MoU dilaksanakan kemarin di kampus 2 UMM.Menurut Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UMM, Tri Lestari Handayani M.Kep Sp Mat kerjasama yang akan dirintis adalah untuk saling bertukar informasi mengenai ilmu kesehatan mutakhir melalui penelitian bersama, serta pertukaran dosen dan mahasiswa. ”Tahun depan harapannya sudah bisa memberangkat mahasiswa untuk studi di Thailand,” ungkapnya. Dalam MoU itu Thailand yang diwakili Prof Dr Pulsuk Siripul juga menawarkan fasilitas akomodasi, penerbangan PP hingga asrama bagi mahasiswa FIKES UMM yang akan studi disana. Kesempatan ini akan ditindaklanjuti dengan menyiapkan 20 kursi mahasiswa untuk studi di Thailand. Di Thailand, mahasiswa akan memperlajari keberhasilan menekan angka kematian dan kesadaran akan penggunaan ASI bagi bayi 1-6 bulan. ”Di KKU ada beberapa pendidikan yang cukup unggul, harapan saya mahasiswa FIKES UMM bisa memiliki wawasan internasional jika studi disana,” ucapnya. Apalagi lanjutnya lahan kerja di Indonesia juga terbatas, sementara di luar negeri masih sangat membutuhkan lulusan ilmu kesehatan. Selain harus siap akademik, mahasiswa yang akan ke luar negeri juga harus menguasai bahasa Inggris dengan baik. ”Jangan khawatir kalau harus studi di Thailand, karena disana biaya hidupnya pun hampir sama dengan Indonesia,” jelasnya. Kompensasi dari MoU ini yang harus disiapkan FIKES UMM adalah menyiapkan tempat praktik untuk dosen Thailand jika berkunjung ke Malang. Misalnya di rumah sakit UMM dan di kampus mereka. Dan Thailand pun membuka diri bagi dosen FIKES UMM yang ingin menempuh studi master atau doktor. Sementara itu usai MoU kemarin juga digelar seminar dengan tema Pediatric Pain oleh Prof Dr Pulsuk Siripul. Ada tiga hal yang dikupas di hadapan mahasiswa FIKES UMM kemarin di antaranya managemen pain, maternal, dan tumbuh kembang anak. ”Thailand cukup unggul dalam hal perawatan ibu dan balita,” pungkasnya. (oci/eno) |