Pembinaan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa terus digenjot Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Melalui koordinasi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP), UMM menyelenggarakan Pasar Minggu Pagi layaknya Pasar Tugu di Jalan Semeru Malang. Bedanya, pasar yang disebut sebagai “UMM Sunday Morning Market” ini dikelola oleh mahasiswa.
“Selain untuk belajar berwirausaha, pasar ini juga sebagai sarana wisata kampus dan memanfaatkan hari libur yang lebih produktif,” ujar ketua jurusan IESP, Ida Nurnaini SE. M.Si.
Berbeda dengan Pasar Tugu, “UMM Sunday Morning Market” memiliki nilai edukasi yang tinggi. Antara lain terlihat dari produk-produk olahan mahasiswa, seperti minuman dan makanan sehat, lukisan, pakaian dan fotografi. “Sebagian besar merupakan hasil kajian mahasiswa melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang memperoleh dana hibah dari Dikti Kemendiknas,” terang Ida.
Selain mendapatkan keuntungan, mahasiswa dapat menyosialisasikan kelebihan dan kelemahan suatu produk. Seperti misalnya telur herbal, donat bakar, minuman kesehatan gula tomat (gultom), berbagai jenis anggrek, madu dan jamur olahan. “Mahasiswa sebagai intelektual muda harus mampu menampilkan sesuatu yang lain dan unik. Misalnya, mereka jualan juice tapi harus dijelaskan kandungan di dalamnya. Seperti juice alpukat yang dicampur susu ternyata malah menimbulkan racun atau toksin. Itu harus dijelaskan kepada masyarakat agar lebih aware terhadap makanan olahan,” ujar Ida mencontohkan. “UMM Sunday Morning Market” dimulai Minggu (11/4) lalu di lapangan parkir depan UMM.
“Kami tidak hanya jualan produk makanan, tetapi harus juga menjelaskan kandungan protein dan cara pengolahan yang baik kepada masyarakat,” kata Trisna, salah satu mahasiswa yang sudah mendaftar sebagai pengisi stand.
Satu unit stand hanya dikenakan biaya kebersihan Rp 15 ribu. Dia berharap, pasar ini tak hanya dimanfaatkan oleh mahasiswa tetapi juga keluarga dosen dan karyawan UMM, serta masyarakat sekitar.
Saat ini pendaftar telah mencapai 71 kelompok mahasiswa. Oleh karena masih masa percobaan jumlah tersebut masih dibatasi mengingat terbatasnya lahan untuk lokasi. Jika peminatnya membaik, tak menutup kemungkinan akan ditambahkan lahan parkir lagi yang bisa dimanfaatkan pada minggu-minggu mendatang.(oci/lim)