Inspirasi Tak Datang, Paksakan Menulis!

Author : Humas | Sunday, May 04, 2014 22:06 WIB | Malang Post -

MALANG – Seorang jurnalis tidak hanya wajib pintar, tapi juga harus meyakinkan dan percaya diri. Demikian yang ditegaskan oleh Sunavip Ra Indrata, di hadapan kurang lebih 100 peserta diklat dasar jurnalistik di Gedung Kuliah Bersama (GKB) 2 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tanpa kepercayaan diri dan penampilan yang meyakinkan, lanjut Pemimpin Redaksi (Pemred) Malang Post ini, narasumber akan ragu untuk memberi keterangan. 
 “Selain itu, jurnalis harus menguasai betul apa yang ia tanyakan, dan yakin bahwa ia telah mewawancarai narasumber yang tepat. Jangan sampai kita menanyakan sebuah kasus kepada orang yang secara struktural tidak ada kaitannya dengan masalah  itu,” terang Indra, sapaannya.
Memahami permasalahan, terang Indra, harus mulai dari hal sepele hingga hal yang mendetail. Misalnya departemen yang menaungi lembaga terkait materi wawancara, hingga gelar narasumber.
Selain teknik kepenulisan, Indra juga berbagi tips dan pengalamannya selama menjadi jurnalis. Ia mengimbau kepada peserta, untuk tidak  hanya menunggu bola atau menunggu inspirasi untuk menulis. Tapi, seorang jurnalis harus mampu menjemput bola dengan menulis ide apapun, saat ide tersebut terbersit di benak jurnalis. 
“Saat ini sudah banyak media untuk menulis. Tak hanya buku, tapi juga ada                                                                                                                                               gadget. Menulislah selagi bisa. Jika tidak ada inspirasi atau tidak mood, paksakan!” tegasnya.
Ketua Pelaksana Diklat, Ardi Dwi Argadinata, menuturkan, diklat hari itu adalah bagian dari agenda rekrutmen kru Bestari, yang merupakan surat kabar bulanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Rubrikasi yang dimuat dalam koran tersebut, jelas Ardi, di antaranya ialah laporan utama, serambi kampus, pernik Malang, Humaniora, dan berbagai isu hangat, khususnya yang terjadi di kampus UMM. 
“Salah satu rubrikasi yang menurut kami membutuhkan analisis lebih adalah laporan  utama yang menjadi headline news. Kami mengimbau kepada calon kru Bestari untuk benar-benar menyimak penjelasan pemateri dan tidak sungkan untuk bertanya,”  ungkap Ardi.
Saat ini, koran setebal 24 halaman tersebut sudah terbit untuk edisi 369. Ardi berharap, untuk edisi selanjutnya, Bestari sudah dapat digarap oleh kru baru yang saat ini masih dalam masa rekrutmen. Untuk itu, selama empat hari (3,4, 10, 11 Mei) peserta juga mendapat materi tentang peliputan dan  penulisan in-depth news, teknik foto jurnalistik, peliputan dan  penulisan feature, teknik peliputan dan penulisan polling, serta materi setting layout.
“Dari 102 peserta saat ini, yang direkrut sekitar 25 kru  yang meliputi reporter, fotografer dan layouter,” pungkasnya.

من المقطوع: http://www.malang-post.com/pendidikan/86112-inspirasi-tak-datang-paksakan-menulis
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: