Jambore UMM

Author : Humas | Sunday, July 08, 2012 20:25 WIB | Malang Post -

MALANG- Kalau menteri kesehatan gencar mengampanyekan kondom, badan kependudukan dan keluarga berencana nasional (BKKBN) memilih optimalisasi pendidikan kesehatan reproduksi. Kampanye ini dilakukan melalui keberadaan pusat informasi dan konseling (PIK) remaja yang ada di sekolah maupun di perguruan tinggi.
”Saya tidak akan kampanye kondom, tapi akan lebih memaksimalkan sosialisasi mengenai pentingnya kesehatan reproduksi kepada remaja,” ungkap Kepala BKKBN, Sugiri Syarif saat membuka acara jambore PIK R antar perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) se Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kemarin.
Kalau pun saat ini BKKBN memesan ratusan ribu kondom, sasarannya bukan untuk remaja. Tapi untuk kalangan dengan perilaku seks berisiko, termasuk pasangan suami istri, yang bertujuan menghindari penularan penyakit dan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Pembantu Rektor 3 UMM, Dr Diah Karmiaty Psi menegaskan kampanye kondom tidak bisa menyelesaikan masalah perilaku. Yang jauh lebih efektif adalah kegiatan sosialisasi dan pendidikan seks sejak dini.
”Karena itu UMM kini memfasilitasi problema kesehatan reproduksi remaja melalui PIK R ini,” ujarnya.
Bahkan UMM akan segera mendeklarasikan PIK R yang awalnya hanya lembaga semi otonom (LSO) menjadi salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang dibawahi universitas.
”Kami berharap permasalahan remaja dibidang kesehatan reproduksi bisa dipecahkan melalui komunikasi sebaya dalam PIK R ini,” bebernya. (oci)

من المقطوع: http://malang-post.com/edupolitan/49982-jambore-umm
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: