Director VOA Frans Padak Demon, BBG Development Officer Inna Dubinsky, Humas Konjen Amerika Andrew Veveiros, dan Direktur American Corner UMM Dr Habib saat sesi pembukaan workshop untuk jurnalis di American Corner.
MALANG - Jurnalisme memainkan peranan penting dalam demokrasi, para jurnalis memiliki tugas penting bagaimana menjadikan politisi menjadi orang yang jujur. Demikian diungkapkan Humas Konsulat Jenderal Amerika Serikat Andrew Veveiros ketika membuka acara workshop untuk jurnalis yang digelar Kedutaan Besar Amerika di American Corner Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (10/3/14).
“Selamat kepada mereka yang memasuki dunia jurnalis karena memasuki bidang ini banyak tantangan yang harus dihadapi, baik di Indonesia maupun di internasional,” ungkap Andrew.
Menurutnya Kedutaan Amerika Serikat menggelar pelatihan bagi jurnalis ini dikarenakan hubungan kerjasama Indonesia-Amerika yang sangat baik. Hubungan yang terjalin sudah dilaksanakan dalam berbagai bidang salah satunya dalam hal jurnalisme. Selama kegiatan pelatihan Journalism 101 di Malang pada 10-11 Maret para peserta akan mendapatkan pelatihan tentang dasar-dasar jurnalistik dari Inna Dubinsky, trainer dari Broadcasting Board of Governors, serta Direktur VOA Biro Indonesia, Frans Padak Demon.
Inna Dubinsky mewakili Badan Federal yang menangani jurnalisme di Amerika. Ia telah berpengalaman mendidik hampir 2 juta orang termasuk mereka yang berada di VOA, jaringan penyiaran Timur Tengah dan masih banyak lagi. Pengalamannya sebagai jurnalis terutama saat menghadapi kasus investigasi ditularkan kepada peserta secara gamblang. Ia mengajak para jurnalis untuk menjadi jurnalis yang bertanggung jawab.
Frans dalam sesi pemaparannya mengingatkan kewajiban seorang jurnalis adalah membela yang benar, loyalitas harus ditujukan kepada masyarakat bukan pemilik modal. Ia mencontohkan bagaimana VOA tetap melakukan kritik kepada pemerintah Amerika meski mereka digaji oleh pemerintah.
“VOA meskipun dibiayai Amerika tetap kritis dan berupaya independen, karena bisnis media itu soal kepercayaan kalau tidak percaya bisa pindah ke lain gelombang,” tukasnya.