Karena Pendidikan Karakter Lemah

Author : Humas | Sunday, September 30, 2012 20:21 WIB | Malang Post -
MALANG - Maraknya tawuran di kalangan pelajar di Jakarta beberapa waktu lalu menjadi bukti lemahnya pendidikan karakter dan peran keluarga dalam membina kepribadian anak. Tawuran telah menjadi hal yang lumrah dialami pelajar, bahkan telah berlangsung turun-temurun. Hal ini menimbulkan keprihatinan bagi beberapa pihak mengingat usia pelajar adalah usia pendidikan dan pembentukan karakter.  
”Dengan adanya peristiwa tawuran beberapa waktu lalu, sistem pendidikan harus dievaluasi. Pendidikan karakter di sekolah menjadi kunci keberhasilan pembentukan karakter. Agar optimal, sejak usia dini harus diterapkan,” ujar Suwarjana Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang.
Suwarjana menambahkan, selain menguatkan pendidikan karakter, kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi upaya pencegahan dari perbuatan negatif. ”Kalau siswa sudah disibukkan dengan kegiatan yang positif, waktu untuk melakukan perbuatan negatif tidak ada,” ujar Suwarjana.
Dikatakan Suwarjana, kegiatan  tersebut disesuaikan dengan bakat dan minat siswa seperti seni, olahraga, kepemimpinan, dan kemampuan bahasa. Selain itu, peran guru bimbingan konseling (BK) atau psikolog sekolah juga menunjang proses pembinaan siswa.
Sementara itu, dari sudut pandang sosiologi tawuran antar pelajar merupakan fenomena sosial. ”Keluarga memiliki peran dalam sosialisasi primer. Namun sayangnya saat ini sosialisasi kurang, sehingga pelajar-pun mudah tersulut amarah,” ujar Dr. Vina Salviana DS, M.Si Sosiolog Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Vina menambahkan,  peran keluarga dalam sosialisasi primer saat ini berbeda dengan dulu.
”Jika melihat melihat peristiwa di Jakarta, merupakan akibat konsekuensi dari kehidupan metropolis, orangtua sama-sama sibuk. Sehingga orangtua dan anak kurang komunikasi,” ujar perempuan ramah ini.
Dikatakan Vina, pendidikan saat terkesan hanya mengejar hasil, tanpa menekankan pada proses merupakan penyebab terbentuknya mental yang mudah tersulut amarah. ”Harus ada sinergi keluarga dan sekolah dalam pembentukan karakter anak,” pungkas Vina.(nin/eno)
من المقطوع: http://www.malang-post.com/edupolitan/54261-karena-pendidikan-karakter-lemah
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: