MALANG - Sebagai salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) yang menerima beasiswa Bidikmisi, STIE Malangkucecwara Malang (ABM) berupaya konsisten mengelola program tersebut. Sebab tidak semua PTS mendapatkan kepercayaan pemerintah untuk mengelola program Bidikmisi.
Menurut Ketua ABM, Bunyamin PhD, kesanggupan ABM mengelola Bidikmisi ini merupakan bentuk kepedulian dalam menyukseskan program pemerintah memutus rantai kemiskinan.
“Anak-anak dari keluarga miskin bisa kuliah gratis dengan program bidikmisi dan setelah lulus diharapkan bisa mengangkat keluarganya,” ungkap Bunyamin ditemui usai memberikan motivasi kepada penerima beasiswa Bidikmisi kemarin.
Seperti diketahui beasiswa Bidikmisi untuk PTS baru diluncurkan tahun ini dan tidak semua PTS bisa mendapatkan jatah karena syaratnya harus memiliki program studi (prodi) yang terakreditasi A. Di Malang ada dua institusi yang menerimanya yaitu ABM dan UMM.
Lebih jauh Benny panggilan akrab Bunyamin menjelaskan sebenarnya biaya pendidikan yang dikucurkan pemerintah untuk biaya studi mahasiswa bidikmisi tidak terlalu besar. Namun karena program ini sifatnya adalah sharing atau hand to hand maka PTS tidak boleh menarik biaya sedikitpun kepada mahasiswa bidikmisi.
“Beasiswa ini sebenarnya tidak gratis karena kami menargetkan mahasiswa penerima beasiswa ini semangat belajar dan terus berprestasi,” tegasnya.
Salah satu penerima beasiswa bidikmisi di ABM, Panji Sukma kepada Malang Post mengaku bangga bisa menikmati bangku pendidikan tinggi. Lulusan SMAN 1 Kauman Tulungagung ini setelah lulus SMA sempat bekerja satu tahun sebagai kuli bangunan. Namun karena semangatnya untuk bisa studi ke perguruan tinggi sangat besar akhirnya ia mendaftar program bidikmisi. Dan kini ia bisa menikmati studi di jurusan Managemen di salah satu kampus swasta bergengsi di Malang.(oci/eno)