Lewat Panggung Budaya, UMM Serukan Kebangkitan Bangsa

Author : Humas | Saturday, October 17, 2015 00:33 WIB | Malang Post -

MALANG- Untuk ketiga kalinya, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menggelar Malam Ekspresi Seni dan Budaya (Maksidaya). Acara kesenian yang diadakan oleh Lembaga Kebudayaan (LK) UMM, Jumat (16/10/15) malam di Helipad UMM ini mengambil tema “Bangkitlah Pemuda Untuk Indonesia”. Beragam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UMM turut berpartisipasi dalam event rutin tiga bulanan jelang wisuda ini. 
      Kepala LK UMM, Dr Tri Sulistyaningsih Msi mengatakan, pengambilan tema tersebut bertepatan dengan momen Tahun Baru Islam 1437 H dan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober mendatang. 
“Kami ingin ada semangat untuk bangkit melalui seni dan budaya. Bangkit dari keterpurukan, ekonomi, politik, bangsa, dan lain-lain,” ujarnya.
      Budaya, menurut Tri, bisa menjadi medium untuk mewujudkan hal-hal tersebut. “Tujuan Maksidaya ini yakni melestarikan, memperkenalkan, dan menyebarkan budaya dan nilai-nilainya sesuai dengan ajaran Islam,” ucap Tri. 
      Beberapa UKM seperti Ikatan Band Mahasiswa (Ikabama) UMM, Radio UMM FM, Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Gita Surya UMM, UKM Tari Sangsekarta, Teater Lentera, UKM Focus, LSO Jufoc, dan LSO dari Fakultas Agama Islam (FAI) UMM turut meramaikan Maksidaya. Mereka menampilkan pertunjukan musik, opera, teater, sendratari, hingga pameran seni rupa, foto, dan kaligrafi.
      Tak hanya UKM, beberapa mahasiswa asing juga terlibat dalam Maksidaya kali ini. Mereka menarikan Tari Bedayan dengan ciri khas UMM. “Tarian ini merupakan tari selamat datang dari Malang. Kita juga ingin memperkenalkan budaya Indonesia pada dunia, salah satunya dengan melibatkan para mahasiswa asing yang sedang studi di UMM,” tutur Tri.
      Meskipun sudah tiga kali dilaksanakan, konsep yang disusun oleh LK UMM selalu baru, terutama dalam hal panggung. Kali ini, Maksidaya menggunakan panggung terbuka. “Tanpa atap, tanpa latar belakang. Jadi latarnya langsung GKB (Gedung Kuliah Bersama) UMM,” kata Tri.
      Filosofinya, menurut Tri, agar antara pengisi acara dan penonton bisa lebih demokratis dan berbaur satu sama lain. “Di lokasi Maksidaya juga akan banyak bendera Merah Putih sebagai simbol kebangsaan. Kami harap dari kebudayaan inilah lahir kebangkitan bangsa,” ucapnya. 
      Gelaran Maksidaya memang selalu sukses menyedot antusiasme pengunjung. Dalam Maksidaya pada Mei 2015 lalu, sekitar 1500 orang memadati Helipad UMM. Tri berharap pada Maksidaya kali ini akan ada kenaikan jumlah penonton. (oci)

من المقطوع: http://www.malang-post.com/pendidikan/108610-lewat-panggung-budaya-umm-serukan-kebangkitan-bangsa
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: