Malik Fadjar: Dekan Jangan Serem

Author : Humas | Thursday, October 03, 2013 13:47 WIB | Malang Post -

MALANG - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan perombakan pada jajaran pimpinan dekannya. Dari 10 dekan baru UMM, di antaranya merupakan dekan lama untuk jabatan periode kedua. 
Sepuluh dekan baru tersebut adalah Dr Nazaruddin Malik, MSi (FEB), Dr Asep Nurjaman, MSi (FISIP), Dr Damat, MP (FPP), Dr Poncojari Wahyono, Mkes (FKIP), Dr Sulardi, SH (FH), Ir Sudarman, MT (FT), Drs Faridi, MSi (FAI), Dra Tridaya Kisni, MSi (FPSi), dr Irma Suswati, Mkes (FK), dan Yoyok Bekti P, S.Kep, M.Kep, Sp.Kom (Fikes).
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof HA Malik Fadjar mewanti-wanti agar para dekan berfikir luas dan luwes. 
“Sebagai salah satu pilar perguruan tinggi Muhammadiyah, pemimpin fakultas harus berwawasan luas, mengetahui perkembangan terkini, tetapi juga memiliki penghayatan yang baik pada matan, keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah,” pesannya ketika memberi arahan kepada 10 dekan baru di lingkungan UMM yang dilantik untuk periode 2013-2017, di Aula BAU Senin (30/9) malam lalu. 
Janji pelantikan dipimpin rektor Dr Muhadjir Effendy. Selain disaksikan Ketua BPH, acara itu juga dihadiri Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Prof Dr Thohir Luth, jajaran pimpinan Muhammadiyah se-Malang Raya serta pejabat struktural di lingkungan UMM.
Sebelumnya, rektor menyampaikan ungkapan terima kasih kepada para dekan terdahulu yang telah mengabdikan diri untuk lembaga dan telah bekerjasama selama empat tahun terakhir. Ke depan, katanya, tantangan dunia perguruan tinggi semakin besar sehingga diperlukan kekuatan dan soliditas para pimpinan fakultas dalam membawa kejayaan UMM ke depan. 
Lebih lanjut, Malik menekankan pentingnya sinergi baik antara dekan dengan para pembantu dekan maupun antar dekan di lingkungan UMM. “Kerjasama itu mutlak, jangan bekerja sendiri-sendiri, capek dan tidak nyampai-nyampai (ke tujuan, red) nanti,” tuturnya. 
Di UMM, kata Malik, terbiasa dengan pendekatan fungsional daripada struktural. Oleh karenanya masing-masing individu harus memerankan diri sebaik-baiknya, bukannya menunggu posisi tertentu. Jika ada orang berfikir tidak memperoleh tempat, maka bikinlah tempat sendiri, bikin peran sendiri untuk kemajuan lembaga. “Berfikirnya harus luas dan luwes, jangan serem. Harus suka menyapa, melayani, turun ke bawah,” pesan mantan Menteri Pendidikan Nasional ini.

من المقطوع: http://www.malang-post.com/pendidikan/74437-malik-fadjar-dekan-jangan-serem-
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: