Muhammadiyah Siap Menjalankan, Maarif Mendukung

Author : Humas | Tuesday, February 19, 2013 13:44 WIB | Malang Post -

MALANG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), M Nuh menyosialisasikan kurikulum 2013 di dua kampus di Malang, akhir pekan lalu. Sasarannya kali ini adalah  Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Universitas Islam (Unisma) Malang.
“Muhammadiyah tidak menolak dan tidak mendukung tapi siap menjalankan, kalau Maarif gak nolak dan sangat mendukung,” ungkap M Nuh saat berbicara di Unisma Malang.
Pro kontra terhadap kurikulum 2013 banyak disuarakan. Namun menurut M Nuh kurikulum ini tidak bisa ditunda. Dalam waktu dekat akan dilakukan pelatihan untuk para guru secara bertahap.
“Ada yang bilang seharusnya gurunya dulu diperbaiki bukan kurikulumnya, dan juga ada yag berpendapat yang sakit kepala tapi obatnya obat sakit perut,” ujarnya.
Ia menjelaskan kurikulum baru ini menjawab masalah kurikulum bukan masalah guru. Dan pemerintah juga tidak tinggal diam dengan permasalahan guru. Karena yang akan dibenahi pemerintah tidak hanya kurikulum tapi juga masalah guru dan juga sarana prasarana.
Sementara itu di UMM , M Nuh hadir dalam agenda Rembuk Nasional Pendidikan Muhammadiyah Menghadapi Kurikulum 2013. Sejumlah 3.500 tenaga pengajar Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah wilayah Jawa Timur mengikuti acara. Rembuk Nasional ini dihadiri oleh Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsudin.
Din dalam sambutannya menuturkan menanggapi rencana kurikulum 2013 yang telah digagas pemerintah lewat kementrian pendidikan, muhammadiyah tidak dalam posisi yang mendukung ataupun menolak, tidak bersifat absolut menerima dan tidak secara ekstrim menolak karena kurikulum ini pasti tidak sempurna seutuhnya, melainkan melaksanakan kurikulum dengan memperkuat, memperkaya kurikulum dan memperkecil resiko yang ada.
Menurut Din Syamsudin, terdapat beberapa masalah yang dihadapi dalam masalah pendidikan di Indonesia. Pertama, bahwa pendidikan masih mengarah pada pengajaran. pendidikan yang diterapkan belum mampu menanamkan nilai-nilai. Oleh karena itu tenaga pendidik atau guru Muhammadiyah harus bisa menjadi pendidik bukan hanya pengajar dengan menanamkan kerja keras, kedisiplinan, mampu penghematan waktu, menjadi pembimbing  yang baik. Kedua, Sistem pendidikan harus direvolisi atau diperbaharui. Hal tersebut telah dibuktikan oleh Muhammadiyah karena Muhammadiyah telah diberi peluang dan ruang untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia. (oci/eno)

من المقطوع: http://www.malang-post.com/edupolitan/62240-muhammadiyah-siap-menjalankan-maarif-mendukung
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: