Penelitian UMM Raih Tiga Bintang Emas

Author : Humas | Friday, July 11, 2014 12:38 WIB | Malang Post -

MALANG- Kinerja penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meraih prestasi gemilang dengan menjadi salah satu dari 14 Perguruan Tinggi di Indonesia yang mendapatkan cluster Mandiri. Status ini merupakan hasil visitasi dan verifikasi oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Dirjen Dikti Kemdikbud RI Mei lalu. Raihan ini naik dua peringkat dari status sebelumnya, yaitu cluster Madya.
“Ini artinya kita melompat. Harusnya dari cluster Madya naik dulu ke cluster Utama, namun karena kinerja penelitian UMM kian menggembirakan, statusnya langsung lompat ke cluster Mandiri dengan tiga bintang emas,” demikian ungkap wakil direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMM, Dr Vina Salviana, saat ditemui Jumat pagi (11/7).
      Dalam standarisasi Dikti, kata Vina, kampus-kampus di Indonesia dikategorikan ke dalam empat cluster, yakni Binaan, Madya, Utama dan yang tertinggi adalah Mandiri. Dari hasil penilaian terkini, hanya 14 kampus di Indonesia yang mampu meraih cluster Mandiri, selain UMM ada ITB, UGM, UI, Unpad, IPB, UNS, Unhas, Undip, UB, Unair, ITS, UPN Veteran Jawa Timur, dan Universitas Andalas.
      Menurut Vina, produktivitas penelitian adalah salah satu faktor yang menentukan prestasi penelitian UMM ini. Misalnya saja, dari enam skeme untuk kompetisi nasional, lima di antaranya sudah dilalui oleh UMM.
       “Kita sudah berhasil di skeme penelitian Pusnas, Rapid, MP3EI, Hikom, dan Stranas,” papar Vina. Dengan demikian, pengalaman UMM dalam melakukan riset yang menghasilkan outcome bermanfaat bagi masyarakat sudah bisa dirasakan.
      Ditambahkannya, sesuai Rencana Strategisnya, UMM memiliki tema payung penelitian pada ketahanan pangan dan energi alternatif. Tema ini telah menghasilkan karya penelitian yang solutif bagi masyarakat. Di antaranya, kajian makanan halal, food additive, pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), pengelolaan energi listrik dari gas metan sampah, listrik energi angin, hingga pengembangan tanaman jarak pagar (jatropha curcas) sebagai energi alternatif.
      Seperti diketahui, UMM merupakan satu-satunya kampus yang memiliki PLTMH yang beroperasi di dalam kampus. Pembangkit energi dengan memanfaatkan aliran sungai Brantas ini menghasilkan listrik sebesar 100KvH dan menjadi laboratorium lapangan yang produktif.
       “Banyak kalangan studi banding di sini dan meminta UMM menjadi mitra pengembangan PLTMH di daerah-daerah yang belum memiliki listrik,” kata ketua Pusat Energi Baru dan Terbarukan (PEBT) UMM, Dr Ir Herwintono. Hasilnya, UMM kini memiliki binaan di berbagai daerah dalam membangun PLTMH dalam berbagai skala.
      Tak hanya itu, keseriusan UMM dalam ketahanan pangan dan energi alternatif juga menarik perhatian pihak asing. Perusahaan di Jepang dan Malaysia menggandeng UMM untuk pengembangan tanaman organik, pewarna alami, dan zat-zat additive lainnya. Sedangkan BGP Engineer Belanda tertarik kepada UMM untuk mengelola sampah kota Malang menjadi energi gas metan. Sedangkan perusahaan swasta di Korea Selatan dan Kroasia merangkul UMM untuk riset dan pengembangan jatropha curcas.
       “Sebenarnya perlu waktu lima tahun untuk dapat melihat fokus ketahanan pangan dan energi alternatif ini. Namun saat ini ternyata sudah banyak penelitian dosen dan mahasiswa UMM yang dapat dirasakan oleh masyarakat,” tambah Vina seraya ingin menambahkan tema untuk ilmu sosial yang sedang dikaji.
      Rektor UMM, Dr Muhadjir Effendy, MAP, mengatakan status akreditasi, sertifikasi, dan standar-standar lainnya yang dicapai oleh UMM bukan suatu tujuan. Semua merupakan salah satu indikator saja. Sebab, kesuksesan sebuah universitas sebenarnya harus dilihat seberapa besar ruang pengembangan ilmu, dan seberapa besar iptek memberi manfaat bagi umat manusia.
       “Kita tidak ingin sukses di akreditasi tetapi nihil di pengembangan ilmu. Itulah sebabnya di UMM, penelitian harus benar-benar menghasilkan kefasihan metodologis dalam kajian dasar fundamental keilmuan, serta menghasilkan model dan solusi bagi pemecahan masalah di masyarakat,” kata Muhadjir.
      Rektor berharap, dengan kenaikan status ini, UMM ikut memperkuat Akreditasi Institusi yang sudah memiliki nilai A, juga memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa, baik lewat ilmu-ilmu dasar, maupun implementasi bagi masyarakat luas.

من المقطوع: http://malang-post.com/pendidikan/89140-penelitian-umm-raih-tiga-bintang-emas
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: