MALANG – Ratusan mahasiswa bertabur warna di Stadion Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kemarin (2/6) sore. Tak kurang dari 650 peserta berbaju putih meramaikan acara bernama “Color Run”. Acara yang digelar menjelang wisuda itu, dikoordinir oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM.
Andi Trisutrisno Tommy, Ketua Pelaksana Acara mengatakan acara tersebut diselenggarakan dengan tujuan mempererat solidaritas mahasiswa Ikom angkatan 2010. Ratusan orang berkumpul, memakai pakaian putih. Sesampai di finish, mereka ditaburi berbagai warna.
“Kita kan hampir lulus, semua sudah sibuk sendiri-sendiri. Kita ingin memberikan kenangan sebelum berpisah,” ujar pria yang akrab disapa Tommy ini.
Tommy berharap setelah acaranya semua bisa berkumpul dan semakin mempererat tali silaturrahmi. “Tidak hanya dengan sesama angkatan 2010. Kami harap terjalin pula hubungan baik antar generasi. Sebab itulah kami undang juga mereka,” tegasnya kepada Malang Post.
Mulanya, Tommy terkejut karena jumlah peserta bisa melebihi target. “Kami hanya menargetkan 600 peserta. Saat saya lihat list peserta, jumlahnya sudah mencapai 650 orang,” ungkapnya. Menurutnya, hal tersebut membuat panitia bangga sekaligus senang.
Color Run merupakan pembuka rangkaian acara apresiasi karya mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM. Setiap akhir tahun menjelang kelulusan, mereka diwajibkan untuk memamerkan karyanya dalam sebuah pameran.
Namun, sebelum menuju acara yang lebih serius, Tommy dan teman-temannya berinisiatif untuk menyelipkan acara senang-senang lebih dahulu. Dalam acara ini, ratusan peserta dihimbau untuk memakai baju putih.
Setiap orang diberikan tepung dengan warna yang berbeda. Kemudian, mereka melakukan longmarch dari Dome UMM menuju ke Stadion UMM sambil berlari.
Saat berkumpul di stadion, sesuai aba-aba panitia serentak semua melemparkan tepung warna tersebut ke atas. “Seru banget, acaranya keren. Semua jadi bisa ketemu lagi disini dengan suasana yang meriah,” ungkap Cindy Patricia, salah satu peserta Color Run.
Wanita asal Jakarta ini mengaku senang dan antusias mengikuti acara tersebut. Hal ini disebabkan Cindy, sapaan akrabnya, sudah jarang berinteraksi secara intens dengan teman satu generasinya. “Saya juga jadi kenal banyak teman-teman baru dari adik tingkat,” serunya.
Cindy mengharapkan acara meriah seperti ini dilakukan setiap tahun. Tapi, dia menyarankan agar penerusnya bisa menemukan ide baru melebihi sekarang.