BNN
MALANG - Badan Narkotika Nasional (BNN) Propinsi Jawa Timur menggelar rekruitmen kader penyuluh narkoba bertempat di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kemarin. Sedikitnya 60 mahasiswa mengikuti pembekalan untuk seleksi menjadi kepanjangan tangan BNN di daerah.
Penyuluh BNN Propinsi Jawa Timur, Mohammad Arifin kepada Malang Post menuturkan keberadaan kader penyuluh ini sangat penting mengingat makin meningkatnya peredaran narkoba di perguruan tinggi.
”Perguruan tinggi besar terutama yang banyak mahasiswa asingnya dan juga banyak mahasiswa luar pulau maka biasanya banyak terjadi kasus pengedaran narkoba,” ungkapnya ditemui disela acara pembentukan kader anti narkoba di Aula BAU UMM kemarin.
Menurutnya pengkaderan ini memiliki manfaat yang besar, karena mahasiswa yang sebelumnya hanya tahu informasi dari surat kabar bisa mendengar langsung dalam sesi paparan materi. Tanpa gambaran langsung mereka akan sulit memberikan penyuluhan kepada orang lain. Kehadiran para penyuluh dari kalangan mahasiswa ini juga menjadi upaya preventif agar narkoba tidak semakin meluas di kalangan mahasiswa.
”Mereka yang akan menjadi ujung tombak BNN di daerah, kalau ada program apapun kami dari pusat tidak perlu turun cukup mengandalkan mereka,” jelasnya.
Karena beban tugas kader yang cukup berat, seleksi pun dilakukan cukup ketat bagi calon kader. Dari sekitar 60 peserta penyuluhan, belum tentu semuanya bisa lolos. Karena ada serangkaian seleksi diantaranya tes tulis dan lainnya. Selain itu akan dipilih 10 peserta terbaik yang akan menjadi tim kader inti. ”Kami berharap 60 peserta yang ikut ini bisa lolos semua,” kata dia.
Pembentukan kader ini digelar di sejumlah perguruan tinggi di Jatim, khusus di Malang kader dibentuk di UMM, UIN Maliki dan Universitas Brawijaya (UB).
Ditegaskannya saat ini mahasiswa menjadi incaran strategis pengedar narkoba. Dan sedikitnya dua persen dari total seluruh mahasiswa sudah terkontaminasi narkoba. Jumlah ini diluar dari pengguna rokok yang merupakan pintu masuk narkoba.
Sementara itu dalam acara kemarin juga hadir Kepala Seksi Pengawasan Barang Tahanan Barang Bukti dan Aset BNN Propinsi, Kompol Subagiyono SH yang memberikan materi tentang sindikat narkoba. (oci/nda)