Asisten Rektor Bidang Kerjasama Luar Negeri Drs Soeparto MPd saat menjelaskan program Green and Clean di UMM dihadapan pimpinan RMUTK Thailand
MALANG - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menerima studi banding dari Rajamangala University of Technology Krungthep (RMUTK), Thailand, (19/3/14). Perwakilan perguruan tingi yang berada di pusat Kota Bangkok itu dalam kunjungannya juga menandatangani MoU dengan UMM.
Vice President for Administrative Affairs RMUTK Prof Arporn Bangcharoenpornpong mengungkapkan, kunjungan diniatkan untuk saling belajar tentang strategi pengelolaan kampus. “Kami sedang melakukan regenerasi kepemimpinan, karena itu perlu banyak berbagi pengalaman dengan kampus lain, tidak hanya di Thailand, tapi juga negara lain, termasuk di Indonesia,” ungkapnya.
Sebelum datang ke UMM menurutnya ia tidak punya gambaran tentang situasi kampus. Karena itu, ketika sampai di kampus ini, ia memiliki banyak kesan positif, khususnya terkait suasana alamiah yang ia rasakan. Sebagaimana diketahui, RMUTK berada di pusat kota Bangkok yang merupakan bagian dari central Thailand atau Thailand tengah, di mana cuacanya cenderung panas menyengat. Sebaliknya, Arporn menggambarkan suasana di UMM ini seperti cuaca di north Thailand (Thailand selatan) yang cenderung sejuk dan nyaman.
Agenda studi banding RMUTK diikuti sebanyak 29 staf yang sebagian besar terdiri dari pimpinan universitas, fakultas serta staf di unit-unit strategis. Terkait MoU, RMUTK berencana melakukan pertukaran mahasiswa dan staf dengan UMM. Khusus mahasiswa, akan dicari bidang studi yang sesuai lantas dilakukan pertukaran akademik selama satu semester. “Selain itu, kami juga merencanakan sejumlah pertemuan dan riset ilmiah dalam berbagai topik,” kata Arporn.
Jalinan kerjasama UMM dan Thailand memang bukan kali pertama. Sebelumnya lebih dari 30 mahasiswa Thailand yang sedang menempuh studi sarjana maupun pascasarjana, UMM juga beberapa kali menjadi pusat studi banding bagi kampus maupun sekolah di Thailand. UMM juga baru-baru ini dikunjungi oleh Lopburi College of Agriculture and Technology Thailand.
Asisten Rektor Bidang Kerjasama Luar Negeri Drs Soeparto MPd selama berlangsungnya studi banding lebih banyak menggambarkan tentang strategi manajemen kampus yang dilakukan oleh UMM. Salah satunya ia menjelaskan tentang program green and clean yang baru diresmikan akhir tahun lalu, yang lantas melahirkan kebijakan kampus bebas asap rokok dan kendaraan bermotor.
Soeparto juga menerangkan tentang sistem rekruitmen di UMM yang melalui proses magang, kontrak hingga tetap. “Selain itu kami juga memberi kesempatan pada mahasiswa semester akhir untuk bekerja sebagai part timer di berbagai unit di kampus ini. Dulu motivasi mereka menjadi part timer adalah karena uang, namun belakangan motivasinya lebih karena faktor mendapatkan pengalaman kerja,” terangnya.
Salah satu peserta kunjungan, yaitu dekan Fakultas Teknik RMUTK Dr Sukit Nitinai, mengaku sangat tertarik dengan konsep green and clean yang dikembangkan UMM. Ia berharap, sekalipun RMUTK berada di tengah-tengah kota, konsep ini bisa dikembangkan.