MALANG - Tim juri Lomba Kampung Bersinar dibuat kagum oleh RW03 Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru. Pasalnya, di wilayah ini benar-benar berubah total setelah mengikuti Lomba Kampung Bersinar yang digelar Pemkot Malang dan didukung Malang Post. Perubahan paling menonjol pemanfaatan tanah kosong yang ada di wilayah RT03. Lahan ini ketika penilaian tahap pertama masih berupa lahan kosong yang tak terawat. Lahan ini dibiarkan begitu saja bahkan dijadikan tempat pembuangan bongkahan.
Ketika penilaian tahap kedua, warga menjanjikan lahan ini akan segera digarap dan dijadikan kebun sayur. Saat tim juri kelompok I yang dipimpin Ir Joko Triwanto dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) datang dipenilaian tahap ketiga, lahan ini benar-benar berubah menjadi kebun sayur. Mulai sawi daging, bawang merah, bawang putih, terong, lombok dan lainnya. Selain itu lahan ini juga digunakan ternak ikan lele dan ikan nila.
Kebun ini oleh Lurah Tulusrejo, Batin Adimulyo diresmikan bersamaan datangnya tim juri Lomba Kampung Bersinar. Lurah bersama tim juri juga melakukan panen sawi daging di kebun tersebut. “Saya tidak menduga jika di RW semangat warganya seperti ini. Sungguh luar biasa RW03 ini,” kata Batin Adimulyo. Selain memanfaatkan lahan kosong, RW03 juga sedang gencar-gencarnya membuat biopori. Beberapa tempat sudah dipasang biopori.
Menurut rencana, biopori ini akan dipasang lagi di beberapa lokasi. Apalagi, warga setempat sudah memiliki alat untuk membuat biopori serta mengerti manfaat yang luar biasa dari biopori tersebut. Sedangkan di wilayah RT02, warga membuat water treatment dengan memanfaatkan air sungai yang ada di sana. Water treatment ini bisa dimanfaatkan warga untuk menyirami tanaman yang ada di sekitarnya. Meski sangat sederhana, namun keberadaan alat ini sangat membantu warga.
Dari segi penghijauan, wilayah RW03 ini tidak diragukan lagi. Berbagai tanaman mulai tanaman keras, sayur-sayuran hingga tanaman hias banyak ditemukan. Jumlahnya pun sangat banyak dan rapat. Jika melintas di jalan, kesan hijau dan asri begitu tampak. Di wilayah ini juga ada budidaya cacing yang cukup lumayan banyak. Satu orang membudidaya hingga 100 kotak. Sementara itu tim juri juga melakukan penilaian di wilayah Sumbersari dan Merjosari. Di wilayah Merjosari di RW 04, 05 dan 10 juga banyak mengalami peningkatan.
Terutama di RW04 dan RW10. Di RW 04 ada perajin wayang kulit ukuran kecil. Perajin ini mamanfaatkan kulit-kulit sortiran. Daur ulang juga dilakukan ibu-ibu di PAUD saat menunggu anaknya. Hasil kerajinan daur ulang oleh ibu-ibu ini juga cukup bagus. Saat tim juri datang, disambut baronsai. Penghijauan di wilayah ini juga banyak mengalami peningkatan.
Sementara itu di RW 10, warga melakukan inovasi dengan menanam sayur di pipa paralon dengan posisi berdiri. Pipa ini bisa ditanami puluhan sayuran.