MALANG – Sebanyak 5061 personel yang terdiri dari berbagai elemen ikut berpartisipasi dalam Bersih-Bersih Kali Brantas pada Sabtu pagi kemarin. Kegiatan berpusat di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut kemudian menyebar di 13 titik Kali Brantas dari Arboretrum Batu sampai wilayah Gadang. Menteri Lingkungan Hidup Prof Dr Balthasar Kambuaya MBA menyatakan kegiatan tersebut adalah kegiatan kedua setelah di Ambon.
“DAS Brantas ini termasuk dalam 11 DAS prioritas nasional. Permbersihan sungai termasuk dalam koordinasi kementerian kami dengan PU, Kehutanan dan Pertanian. Gerakan seperti ini sudah kita canangkan di seluruh Indonesia lewat Gerakan Indonesia Bersih sejak 12 Desember 2012,” kata mantan Rektor Universitas Cenderawasih di Jayapura ini.
Diungkapkan bahwa sebelum Kota Malang adalah Kota Ambon yang melakukan kegiatan serupa. Ia salut bahwa antusiasme warga Malang terhadap kegiatan ini sangat besar. Karena itu, kementerian LH sangat mendukung kegiatan ini.“Ini kota kedua.Bisa sukses karena semangatnya orang Malang sendiri. Mungkin karena semua berjiwa Arek Malang atau Arema,” puji Kambuaya yang menamatkan S-1 di Universitas Brawijaya ini.
Kegiatan bersih-bersih Kali Brantas tersebut berlangsung sejak pukul 08.30 hingga pukul 09.30 dengan panjang lintasan sungai sekitar 23 Km. Seluruh elemen masyarakat berbaur di dalamnya, mulai dari pegawai negeri sipil, pelajar, kelompok masyarakat sampai TNI ikut turun tangan membersihkan sampah yang tersangkut ditepian sungai Brantas. Seluruh elemen terlihat mulai berkumpul di UMM sejak pukul 06.30 pagi.
“Saya datang dengan personel sekitar 20 orang dari staf kelurahan. Ini sesuai instruksi dari Pemkot Malang. Kegiatan ini bagus untuk dilakukan berkala,” kata Lurah Mojolangu Joao MG De Carvalho kepada Malang Post.
Dari elemen TNI- AD juga hadir sekitar 150 personel dari Kodim 0833 Kota Malang. Dandim 0833 Letkol Inf Gunawan Wijaya juga terlihat turun tangan langsung untuk ikut membersihkan kali brantas lengkap dengan menggunakan seragam PDL nya. “Personel dari Kodim tersebar di 13 titik. Ini adalah aksi langsung dilapangan, sekaligus untuk meneladani masyarakat untuk sama-sama menjaga kebersihan,” katanya.
Kegiatan bersih-bersih dilakukan dengan menggunakan alat konvesional, mulai dari belati, celurit, sapu lidi hingga tali tambang dan tangga untuk menjangkau dan mengangkut sampah dari bawah ke atas. Sebagian besar sampah yang dibersihkan dari tepian sungai adalah sampah rumah tangga serta semak belukar. DKP Kota Malang (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) sendiri menerjunkan sekitar 700 personel dari pasukan kuning dan pasukan hijau dalam kegiatan tersebut. (pit/nug)