MALANG- Saudagar muslim, Sutrisno Bachir menularkan virus wirausaha kepada calon mahasiswa baru (maba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kemarin. Menurutnya, pemilik jiwa entrepreneurship adalah manusia yang memiliki pemikiran yang jauh ke depan. “Jiwa entrepreneur merupakan sebuah kunci untuk meraih kesuksesan dalam berbisnis dan itu harus dipupuk sedini mungkin agar berhasil,” ungkapnya.
Menurutnya jiwa wirausaha dapat menonjolkan sikap mental yang positif untuk mendorong dalam mencapai tujuan dengan gigih. Pria yang akrab disapa SB ini menegaskan selama ini bangsa ini masih jauh ketinggalan dari negara-negara tetangga. Untuk itu perlu mengembangkan peradaban baru yaitu dengan keyakinan yang selama ini sudah terapkan dalam isi undang-undang, adanya minat masyarakat tentang entrepreneur, masyarakat yang profesional, dan masyarakat yang memiliki Iptek.
“Namun untuk hal ini kita masih jauh ketinggalan dengan negara lainnya,” terang SB.
Ditambahkannya, kita harus memiliki wawasan yang luas karena selama ini bangsa kita selalu minder.
“Dengan adanya peradaban baru ini kita dapat membuktikan kalau kita bukan bangsa yang lemah. Kita dapat menunjukkan kalau kita bangsa yang juga mampu untuk dapat memberikan perubahan terhadap dunia,” tutupnya
Kuliah kewirausahaan yang digelar di ruang teater UMM Dome kemarin diikuti calon mahasiswa yang dinyatakan lulus di tes gelombang I UMM dan sedang mengikuti Program Pembentukan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK). Program ini wajib diikuti calon mahasiswa UMM sebagai bekal pembentukan karakter mahasiswa sebelum mengikuti kuliah reguler.
Kehadiran Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ke UMM kemarin untuk memenuhi dua agenda. Yakni pelantikan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Cabang Malang Raya, dan kuliah kewirausahaan untuk calon mahasiswa UMM. Sejumlah 260 peserta mengikuti acara bertema “Membangun Jiwa Entrepreneur Mahasiswa untuk Penguatan Ekonomi Umat” ini.
Rektor UMM, Muhadjir Effendy, menekankan penanaman jiwa entrepreneurship sejak dini sangat penting. Pada usia muda, banyak potensi yang bisa digali dan ditemukan untuk mengembangkan bisnis. Jiwa mandiri, kreatif, inovatif, risk taker, jujur harus ditanamkan untuk mengembangkan entrepreneur itu. “Jiwa seperti itu akan mempengaruhi tak hanya untuk berbisnis, tetapi juga untuk menghadapi tantangan sehari-hari,” urai Muhadjir. (oci/eno)