Target Turunkan Lima Persen Angka Kemiskinan

Author : Humas | Sunday, March 02, 2014 13:07 WIB | Malang Post -

Percepatan pengentasan kemiskinan terus dilakukan Wali Kota Malang, H. Moch Anton. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi angka kemiskinan di Kota Malang. Dari 845.683 jiwa penduduk Kota Malang, masih ada sekitar 300 ribu jiwa lebih yang berada pada garis kemiskinan.
Tahun ini, Wali Kota Malang, Moch Anton yang biasa disapa Abah Anton itu, akan menargetkan dapat menurunkan angka kemiskinan mencapai lima persen. Salah satunya melalukan upaya pensejahteraan masyarakat melalui pos pemberdayaan (Posdaya) yang bekerjasama dengan Yayasan Damandiri.
Untuk mensukseskan program ini, wali kota juga menggandeng 32 perguruan tinggi di Kota Malang untuk ikut bersama-sama mensejahterakan masyarakat melalui program Posdaya. Masing-masing perguruan tinggi akan membina satu sampai dua kelurahan dari 57 kelurahan yang ada di Kota Malang.
“Perguruan tinggi ini yang akan melakukan pendampingan terhadap masyarakat di masing-masing kelurahan. Tugasnya seperti konsultan kelurahan yang mendampingi Posdaya,” kata Abah Anton, saat blusukan dan temu warga di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, kemarin.
MoU kerjasama dengan 32 perguruan tinggi sudah ditanda tangani walikota bersama pimpinan 32 perguruan tinggi di Kota Malang. Dengan antusiasme perguruan tinggi di Kota Malang ikut mensukseskan program Posdaya, bendahara PC NU Kota Malang itu optimis tahun ini dapat menurunkan angka kemiskinan mencapai 5 persen.
“Masyarakat akan diberikan pendampingan usaha. Mereka juga akan mendapatkan kemudahan akses permodalan. Ratusan miliar sudah disiapkan Yayasan Damandiri untuk Posdaya di Kota Malang melalui beberapa bank,” ungkapnya.
Seperti di Kelurahan Tlogomas, kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang menjadi pendamping Posdaya di kelurahan Tlogomas. Kemarin, juga diserahkan bantuan permodalan dari Bank UMKM Jatim untuk beberapa kelompok masyarakat yang ada di Tlogomas.
“Ini dari pembangunan adalah mensejahterakan masyarakatnya. Karena itu, kami berusaha untuk mensejahterakan masyarakatnya melalui berbagai program, termasuk Posdaya,” terangnya.
  Karena itulah, Posdaya pun memberikan segala kemudahan untuk pengembangan usaha masyarakat. Kelompok Posdaya pun akan didampingi dari kalangan akademisi untuk pengembangan usahanya.
“Nilainnya memang tidak besar, tapi cukup untuk mengembangan usahanya dan ini bisa terus bergulir dan bertambah. Tentu akan sangat membantu percepatan penurunan angka kemiskinan di Kota Malang, karena masyarakatnya sejahtera,” terangnya. (aim)

Percepat Akselerasi Pembangunan
Blusukan dan temu warga yang dilakukan Wali Kota Malang, H. Moch Anton sebagai bentuk aksi nyata orang nomer satu di Pemkot Malang, untuk mempercepat pembangunan di Kota Malang. Dengan turun langsung ke masyarakat, abah akan mengetahui keluhan dan kebutuhan masyarakat terhadap pembangunan.
Saat turun langsung menyapa masyarakatnya, Abah Anton seringkali mendapatkan rumah tidak layak huni yang didiami keluarga prasejahtera. Seperti di Kelurahan Tlogomas kemarin, Abah mendapatkan beberapa rumah yang tidak layak huni yang harus mendapatkan perbaikan rumahnya untuk menjadi rumah sehat dan layak huni, seperti kediaman Bu Mujni yang ada di RT 04 RW 05, Bu Ngatemi di RT 03 RW 03 Tlogomas.\
Kedua rumah itu sangat tidak layak huni. Karena itu, Abah Anton meminta Kadis PUPPB Kota Malang untuk memprioritaskan rehab rumah keduanya.
“Alhamdulillah, terima kasih Abah Anton. Terima kasih abah,” kata Nenek Mujni yang gembira dikunjungi walikota bersama Ketua TP PKK Kota Malang, Hj. Dewi Farida Suryani.
Abah bersama Umi Farida sangat trenyuh melihat kedua nenek yang menempati rumah yang sangat layak tidak huni. Dindingnya dari anyaman bambu, atapnya hampir semua bocor. Karena itu, Abah meminta stafnya untuk segera membangun kedua rumah itu.
“Mudah-mudahan dapat segera dibangun pada bulan Maret ini. Kondisinya memang sangat memprihatinkan,” ungkapnya.
Tidak hanya rehab rumah, Abah juga meminta untuk dilakukan perbaikan jalan berlubang yang ada di Jalan Kanjuruhan. Saat melalui jalan itu, Abah melihat ada beberapa ruas jalan yang berlubang berada di jalan menanjak.
“Pak Jarot, tolong ini bisa segera diperbaiki jalan yang berlubang ini,” ujarnya kepada Kadis PUPPB Kota Malang.
Ketua DPC PKB Kota Malang itu sempat mendapatkan jembatan kayu yang terbuat dari bambu. Warga berharap ada bantuan dari Pemkot Malang untuk membangun jembatan permanent yang lebih kokoh untuk keselamatan pengguna jembatan itu.
“Jembatan ini memang sudah seharusnya dibangun dengan kokoh. Kalau kayu seperti ini agak mengkhawatirkan,” tegasnya. (aim) 
 
Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan 
Prestasi Kota Malang yang mampu menjadikan sampah bernilai ekonomis akan terus dikembangkaan Wali Kota Malang, H. Moch Anton. Abah berharap semua masyarakat di masing-masing RT, RW dan kelurahan dapat terlibat dalam pemilahan sampah menjadi uang, melalui Bank Sampah Malang (BSM).
Setiap kali membuang sampah, sebenarnya masyarakat membuang uang. Karena sampah juga bernilai ekonomis dengan memilahnya dan disetorkan ke BSM. Abah berharap keberadaan BSM di masing-masing RT, RW dapat melibatkan peran serta semuanya, termasuk karang taruna.
Selama ini, BSM banyak dikelola ibu-ibu. Karena ibu sebagai pintu pertama pemilahan sampah rumah tangga. Tidak heran, keberadaan BSM juga ikut membantu mensejahterakan masyarakat. Membeli sembako bisa dengan sampah, pinjam uang bayar sampah, bayar listrik setor sampah dan lainnya.
“Kalau semuanya peduli terhadap sampah alangkah indahnya. Sampah dapat dipilih mulai dari rumah tangga. Karena sampah memiliki nilai ekonomis untuk membantu mensejahterakan masyarakat,” kata Abah Anton, saat meninjau BSM Watu Gong Bersinar yang ada di RW 03 Kelurahan Tlogomas, kemarin.
Ketua PITI Malang raya itu mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungannya. Tidak hanya BSM, tapi juga giat untuk menghijaukan lingkungan. Selain masyarakat, Abah juga mengetuk para petinggi perguruan tinggi untuk ikut terlibat pula dalam penghijauan kota. Di Kota Malang, setiap tahunnya ada puluhan ribu mahasiswa baru yang masuk ke perguruan tinggi yang tersebar di Kota Malang.
Abah meminta agar mahasiswa baru yang datang ke Kota Malang membawa “oksigen” sendiri. Caranya, satu mahasiswa harus menanam minimal satu pohon. Karena pohon sumber oksigen.
“Setiap tahunnya ada 200 ribu mahasiswa yang masuk ke Malang. Kalau satu mahasiwa baru menanam satu pohon, setiap tahun ada 200 ribu pohon yang ditanam,” jelasnya.

من المقطوع: http://malang-post.com/kota-malang/82907-target-turunkan-lima-persen-angka-kemiskinanhttp://malang-post.com/kota-malang/82907-target-turunkan-lima-persen-angka-kemiskinan
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: