Teknologi Pangan Maju, Faktor Kehalalan Diragukan

Author : Humas | Tuesday, March 19, 2013 13:39 WIB | Malang Post -

MALANG - Teknologi pangan berkembang pesat di negara barat, namun tidak berorientasi pada kehalalan, maka penentuan kehalalan pangan menjadi kompleks. Apalagi di era kapitalistik perhatian produsen, pedagang, dan konsumen terhadap pangan halal relatif rendah sedangkan riset pengembangan pangan halal juga terbatas. Karena itu, perlu penyuluhan produksi halal pada produsen dan konsumen.
Hal itu disampaikan dosen Universitas Brawijaya (UB) yang sedang dalam disertasi pangan halal di Institut Pertanian Bogor, Sucipto, S.TP., MP Sucipto, STP.MP dalam seminar pangan halal yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Sabtu (16/3) lalu.
“Diperlukan promosi  konsumsi dan produksi pangan yang halal, membangun lembaga pemeriksa sertifikasi halal dan komisi fatwa halal serta membangun lembaga pemeriksa sertifikasi halal dan komisi fatwa halal,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Seminar, Yudha Heryanto mengatakan, pelaksanaan kegiatan seminar yang dikemas dalam bentuk talk show itu untuk merespon kecenderungan masyarakat yang tidak terlalu peduli pada pangan halal. Menurutnya, masyarakat tidak terlalu mementingkan tentang kehalalan dan kesehatan dari produk namun mereka lebih mengutamakan produk murah.
“Masyarakat khususnya di pelosok-pelosok masih belum peduli dan sadar akan arti pentingya produk halal dan sehat,” ujarnya.
Mahasiswa semester IV yang akrab disapa Yudha itu menambahkan, dengan kegiatan seperti itu, mahasiswa sebagai media perubahan diharapkan bisa melanjutkan pemahaman produk halal itu kepada masyarakat sekitar. Hal itu bertujuan agar pembahasan pentingnya pemahaman produk halal tidak berhenti di forum itu melainkan bisa disampaikan kepada masyarakat luas.
Namun yang lebih penting, pemahaman tersebut juga harus dimiliki oleh pedagang-pedagang yang ada di pinggiran. “Pedagang dan pembeli seperti warung nasi, harus paham dan tahu kehalalan produk itu seperti apa, karena hal itu juga berkaitan dengan gizi dan kesehatan yang dikandungnya,” kata mahasiswa asal Kalimantan ini. 
Seminar yang juga diikuti oleh masyarakat perintis usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) itu juga dimaksudkan untuk mensosialisasikan arti pentingnya sertifikasi produk halal. Menurutnya, mereka perlu tahu mikanisme sertifikasi produk halal sehingga ada penjaminan terhadap produk yang dihasilkan.
Ia melanjutkan, seperti dalam seminar yang berlangsung dari pukul delapan pagi itu, perlunya produk bersertifikasi halal bertujuan untuk mempertahankan komitmen bahwa perusahaan benar-benar melaksanakan produksi yang menjamin kehalalan. Selain itu, sebagai alat bukti kepada konsumen bahwa barang yang diproduksi sudah terjamin kehalalannya.(tif/eno)

من المقطوع: http://www.malang-post.com/edupolitan/63891-teknologi-pangan-maju-faktor-kehalalan-diragukan
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: