UMM Bangun Pusat Riset Apel

Author : Humas | Wednesday, May 20, 2015 02:16 WIB | Malang Post -

MALANG – Apel sebagai ikon khas kota Malang sudah selayaknya mendapatkan tempat istimewa. Keberadaannya yang terpinggirkan dibandingkan varietas buah lain membuat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berupaya membuat pusat riset pengembangan apel pertama yang ada di Indonesia.
Pusat riset ini baru saja dilaunching kemarin (19/5) oleh Dr. Ir. Joko Susilo, MP., Kepala Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropik (Balijestro) di hall Ahmad Dahlan UMM Inn. Joko menyatakan pembangunan pusat riset pengembangan apel di Malang ini adalah sebuah langkah yang tepat.
”Ini adalah hal yang tepat karena Malang identik dengan buah Apel dan ini yang pertama. Kalau pusat riset apel ini dibuat di Sulawesi atau daerah lain misalnya, Malang harusnya sangat malu, karena apel ini komoditas khasnya Malang,” papar Joko sebelum prosesi launching.
Selama ini, menurut Joko, perkembangan apel memang belum sepesat buah lainnya seperti jeruk. Bahkan, dalam kementerian pertanian saja, buah apel menjadi komoditas non prioritas. Kondisi tersebut semakin miris melihat harga apel lokal khususnya Malang yang sangat rendah jika dibandingkan dengan buah apel dari negara lain.
Penyebabnya pun menurut Joko cukup beragam. Ia menyebutkan tiga unsur penting dalam pemasaran buah apel yang masih belum dikuasai oleh petani lokal yakni good looking, good eating, dan good handling.
Good looking lebih mengedepankan unsur tampilan apel dalam proses pemasarannya. Selama ini petani lokal cenderung sangat mengabaikan tampilan apel.
“Apel kan dibiarkan begitu saja. Dipetik lalu dijual tanpa dipoles dulu agar lebih mulus. Padahal kalau petani mau saja sedikit bersusah payah, apel yang mulus ini bisa dijual mahal,” ujar Joko.
Sedangkan good eating lebih pada kualitas rasa apel itu sendiri. Apel yang manis dan enak akan lebih disukai oleh konsumen. Selanjutnya good handling lebih mengedepankan proses packaging dan proses pengelompokkan atau grading.
”Petani kalau mau mengelompokkan apel sesuai dengan besar kecilnya buah, mereka akan sangat untung. Selama ini kan mereka menjualnya secara curah kemudian penjualnya yang mengelompokkan. Itu pedagangnya yang dapat untung banyak,” tegas Joko.
Selain masalah dalam proses pemasaran, Joko juga mengungkapkan adanya kendala teknis dalam proses pemeliharaan tanaman. Mulai dari pemberian pupuk anorganik yang terlalu banyak hingga pemberantasan hama yang kurang diperhatikan.
Dengan adanya pusat riset pengembangan apel itu, nantinya para peneliti akan mencarikan solusi atas kendala-kendala yang banyak menghadang para petani apel. Harapannya agar komoditas apel di Malang bisa semakin berkembang pesat, mampu menembus pasar internasional dan menambah pendapatan daerah.

من المقطوع: http://www.malang-post.com/pendidikan/102562-umm-bangun-pusat-riset-apel
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: