MALANG - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun ini mulai membuka Program S3 Doktor Pendidikan Agama Islam (PAI). Prodi ini berada di bawah Direktorat Pascasarjana yang sebelumnya sudah memiliki satu Program Doktor yaitu Doktor Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Hal ini dipastikan setelah UMM menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama nomor 2704 tahun 2012 tentang izin penyelenggaraan Prodi tersebut.
Wakil Direktur I Program Pascasarjana UMM, Prof. Dr. Syamsul Arifin, menyatakan Prodi Doktoral PAI masih sangat langka di Indonesia.
Selain di UMM, prodi ini hanya ada di IAIN Palembang, Sumatera Selatan. “Secara demografi, geografi, ekonomi, serta sosial budaya masyarakat Jawa Timur, maka kami berkeyakinan bahwa program ini akan memiliki tingkat keberlanjutan (sustainability) yang tinggi,” ujar Syamsul.
Kebutuhan akan Prodi ini, tambah Syamsul, sangat besar mengingat banyaknya dosen Agama Islam di perguruan tinggi umum maupun perguruan tinggi Islam. Dan selama ini hanya dipenuhi di Prodi Manajemen Pendidikan Islam ataupun Studi Islam. PAI utamanya lebih spesifik pada pendidik mata kuliah Agama Islam.
Prodi PAI dinilai penting bagi pendidik maupun peneliti dan pengambil kebijakan di bidang pendidikan Islam. “Indonesia memerlukan doktor PAI lebih banyak lagi,” kata Guru Besar Fakultas Agama Islam UMM ini.
Saat ini diperlukan sarjana Pendidikan Agama Islam yang memiliki kemampuan metodologis dan berwawasan muldisipliner. Diperlukan pula agamawan (ulama) yang intelek dan memiliki integritas, berwawasan luas dan multidisipliner, memiliki kemampuan metodologis, dan mampu memecahkan berbagai problem keumatan secara arif dan bijaksana.
“Di bidang pendidikan Islam, diperlukan guru atau dosen agama yang profesional, memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang baik sehingga mampu mentransformasi pendidikan Islam yang sebagian besar kurang bermutu ke arah yang lebih baik,” lanjut Syamsul.
Program Doktor PAI ini bakal melengkapi linearitas Fakultas Agama Islam (FAI) UMM dan Progam Magister Ilmu Agama Islam.
Sementara itu, Kaprodi Magister Ilmu Agama Islam UMM, Prof. Dr. Tobroni, mengungkapkan dengan didirikannya Program Doktor PAI berarti UMM telah memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan Ilmu Agama Islam mulai dari S1 hingga S3.
Sebagaimana prodi-prodi lainnya, UMM selalu menyiapkan secara matang Prodi Doktor PAI ini. “Tentu kami tidak akan main-main soal kualitas. Lihat saja bagaimana kami mengelola S1 dan S2 Agama Islam, sangat serius dan berorientasi pada kualitas,” kata Tobroni. Salah satu keseriusannya adalah menjadikan Prodi Doktor PAI ini berbasis riset yang dibimbing para profesor UMM, serta di-link-kan dengan pusat-pusat studi yang ada di UMM.
Sesuai dengan topik penelitian, peserta Prodi ini akan banyak menghabiskan waktu di pusat studi yang relevan.
Pendaftaran di Program Doktor PAI UMM ini mulai dibuka kemarin. Perkuliahan dimulai pada semester ganjil dan genap. Perkuliahan semester gasal berkangsung pada Maret hingga Juli, sedangkan genap pada September hingga Januari.(oci/eno)