MALANG- Sebanyak sembilan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dilaporkan diculik kelompok Islam radikal. Para mahasiswa diajak bergabung dalam kelompok perjuangan yang mendirikan Negara Islam Indonesia.
Sayangnya, dari sembilan mahasiswa tersebut baru tujuh mahasiswa yang berhasil ditemukan. Sedangkan dua lainnya hingga kini masih berstatus hilang. Pihak kampus dan keluarga terus mencari informasi keberadaan anak mereka.
Inisiden hilangnya mahasiswa ini berawal dari kedatangan kerabat Mahatir Rizki, salah seorang korban yang masih hilang.
Ismed Jayadi, paman Rizki, mengatakan sejak akhir Maret 2011 lalu keponakannya bertingkah aneh. Terakhir pria berusia 19 tahun tersebut meminta uang Rp20 juta kepada keluarga.
“Dia mengatakan uang sebesar Rp20 juta itu untuk sedekah pembangunan Negara Islam Indonesia,” kata Ismed saat ditemui wartawan, Selasa (19/4/2011).
Keluarga, lanjutnya, sempat meminta agar penyerahan uang tersebut dilakukan dengan bertemu. Namun sejak saat itu, mahasiswa asal Nusa Tenggara Barat itu menghilang dan sulit dihubungi.
Hal senada diungkapkan Humas UMM Nasrullah. Dia mengaku penemuan tujuh mahasiswa tersebut berkat kecekatan pihak kampus yang menyebar informasi ke berbagai pihak.
Meski demikian, UMM mengaku tidak mengetahui apa nama kelompok yang diduga menculik mahasiswa tersebut. Mereka mengaku, kelompok tersebut mengatakan ingin memdirikan Negara Islam karena NKRI negara kafir.