MALANG - Persoalan lingkungan di Jawa Timur hanya menjadi komoditi bagi para calon gubernur Jawa Timur untuk menggaet dukungan masyarakat. Semua calon ketika kampanye selalu memaparkan program-program yang pro lingkugan.
Faktanya, semua itu hanya lipstik belaka, tidak ada yang benar-benar bertujuan menyelesaikan persoalan kerusakan lingkungan sesungguhnya. Demikian disampaikan Dosen Sosilogi lingkungan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rachmad K. Dwi Susilo.
Menurut Rachmad, isu lingkungan hanya menjadi jualan untuk menarik
dukungan. Isu lingkungan, katanya, hanya digunakan untuk mencari suara sebanyak-banyaknya. "Setiap Pilkada, Pileg, maupun Pilpres, semuanya pasti ada platform mengenai lingkungan, tapi kenyataan di lapangan tidak seperti itu," katanya, Kamis (22/8/2013).
Karenanya, ia pun tidak terlalu percaya calon kepala daerah atau presiden yang mengangkat persoalan lingkungan dalam kampanyenya.
Ketua tim pemenangan pasangan Soekarwo-Siafullah Yusuf (KarSa), Tony Sunarto menyatakan, isu lingkungan tertuang dalam visi dan misi Karsa. Ia menyebutkan, saat kampanye hari pertama saja karsa mengangkat tema "Kampung bersih" dengan rangkaian kegiatan seperti kegiatan kebersihan lingkungan di Sidoarjo, Bojonegoro dan Surabaya.
"Setiap kampanye diselipkan isu lingkungan hidup. KarSa berkomitmen terhadap persoalan lingkungan di Jawa Timur," katanya.