MALANG - Kepolisian Polres Malang tidak menahan 31 orang yang diduga menjadi joki masuk perguruan tinggi swasta. Polisi tidak melakukan penahanan karena selama penyelidikan belum terbukti unsur tindak pidananya.
Usai melakukan pemeriksaan terhadap 31 orang terduga joki masuk perguruan tinggi, Polres Malang tidak melakukan penahanan.
Polisi pun beralasan tidak menemukan unsur pidana karena mereka hanya melanggar aturan tata tertib ujian seperti melanggar aturan tidak diperbolehkan membawa peralatan elektronik dan peralatan komunikasi.
Kapolres Malang AKBP Adi Deriyan Jayamarta mengatakan, karena tidak ditemukan unsur pidana,Polres Malang mengembalikan 31 orang terduga joki ke pihak Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk diberikan sanksi diskualifikasi peserta ujian.
"Kami masih melakukan penyelidikan (joki masuk perguruan tinggi)," tukas Adi Deriyan, Selasa (14/5/2013).
Sementara itu, Polres Malang terkesan lambat. Pasalnya, polres hanya menunggu laporan terkait keterlibatan koordinator asal Yogyakarta yang diduga menjadi otak komplotan perjokian masuk perguruan tinggi.
Sebelumnya panitia pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru (PMB) UMM mengamankan 31 orang yang diduga menjadi joki 31 orang ini digeledah dan ditemukan membawa peralatan elektronik seperti kamera, telepon selular mini, dan sejumlah alat kecurangan lain. Bahkan sejumlah terduga joki ini masih berstatus mahasiswa di perguruan ternama di Surabaya dan Malang. (Tutus Sugiarto/Sindo TV/ade)