Malang-Lawang (6/6/2014) – Bertepatan di Balai Desa Sidodadi telah terselenggara Pengobatan Gratis (Petis) yang diselenggarakan oleh KKN 46 Universitas Muhammadiyah Malang dalam devisi kesehatan.
Acara ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan maksimal secara gratis untuk warga yang tidak mampu dan memberikan penanganan beberapa penyakit yang sering diderita oleh masyarakat Sidodadi, serta mencapai masyarakat Sidodadi yang lebih sehat.
Menurut Fahmi Fauzan, selaku ketua pelaksana kegiatan ini, pengobatan gratis ini sudah terkonsep dengan baik, dengan cara pembagian kupon kesehatan yang disebarkan di tujuh dusun dalam lingkup Desa Sidodadi. Kupon kesehatan ini difokuskan untuk masyarakat yang tidak mampu dan yang memang benar-benar membutuhkan penanganan penyakit secara gratis.
Petis ini secara langsung didukung oleh Tim Bantuan Medis Mahasiswa (TBMM) Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiah Malang. “Pengobatan gratis ini sangat bagus dilaksanakan sebagai salah satu program kerja dari devisi kesehatan. Dari TBMM sendiri sangat antusias terlibat lagsung berpartisipasi dalam acara ini. Kebanggaan tersendiri, mendapat undangan langsung untuk bekerjasama dengan KKN 46 UMM di Desa Sidodadi.” Ujar Ryan salah satu anggota dari TBMM.
Menurut Ngatemi, sebagai salah satu warga yang menggunakan kupon kesehatan gratisnya untuk berobat di Balai Desa ini merasa antusias dan datang secara gembira karena menginginkan keluhan sakitnya dapat sembuh. Tetapi kembali pada Allah, manusia hanya dapat berusaha berobat, tetap Allah yang Maha menyembuhkan. Tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya
Penyakit yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat Desa Sidodadi rata-rata penyakit sendi seperti osteophorosis dan osteoathritis. Masyarakat sering menyebutnya dengan asam urat dan kolesterol, padahal penyakit tersebut dapat diketahui dengan pemeriksaan laboratorium bukan semata diagnosis dari dokter. Penyakit tersebut ditandai dengan Tofus akan timbul pada jari-jari apabila kadar asam urat dalamm tubuh itu tinggi.
Asam urat dalam bahasa medis yaitu gout arthritis. Sedangkan penyakit paling kronik dalam pengobatan gratis kali ini yaitu penyakit degeneratif yang terus menerus harus diobati misalnya darah tinggi, kencing manis, ssteophorosis, osteoarthritis, dan carpal tunnel sindrom (penyakit saraf perifer).
Saran yang diharapkan untuk Desa Sidodadi ini kebanyakan masyarakat yang datang yaitu usia lanjut, maka penyakit yag dikeluhkan paling sering yaitu linu-linu dan nyeri sendi. Oleh karena itu, diharapkan dalam hal cara penyembuhan dan berobat tersebut harus menggugah kesadaran penduduk di desa ini untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan bidan-bidan terdekat untuk memeriksakan kondisi keluhan yang mereka hadapi, tentunya disesuaikan juga dengan ekonomi masyarakat pada umumnya.
Selian itu, kesan-kesan yang dirasakan sewaktu menangai para pasien Desa Sidodadi menyenangkan sekali, apalagi apabila pasien dapat mendengarkan anjuran dokter serta mendengarkan nasehat-nasehat baik secara fisik maupun spritualnya. “Kometarnya cukup singkat saja dalam pengobatan gratis hari ini, kebanyakan yang datang berobat adalah usia lanjut, maka mengharuskan ekstra tenaga untuk berbicara lebih keras dan lantang.” Ungkap dr. Yulian Darusanti Dewi sebagai dokter yang menangani pemeriksaan pengobatan gratis, ketika ditemui di sela-sela kesibukannya memeriksa para pasien.
Pengobatan gratis ini terlaksana dengan lancar berkat kordinasi yang sangat baik antara KKN 46 UMM, TBMM Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiah Malang beserta masyarakat Desa Sidodadi yang telah antusias berpartisipasi langsung mengikuti pengobatan gratis ini.