SURABAYA- Terlibatnya tiga anggota TNI dalam penyelundupan imigran gelap yang tenggelam di Perairan Watu Limo, Trenggalek, Jawa Timur, ternyata lebih pada pelanggaran disiplin biasa.
Pengamat Militer Muhajir Efendi menilai mereka yang terlibat itu lebih dari sekadar mencari tambahan penghasilan.
"Mereka terlibat bukan pada persoalan strategis atau serius, tapi kasus biasa untuk mencari tambahan penghasilan," kata Muhajir yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ketika dihubungi okezone, Kamis (22/12/2011).
Menurut pria yang pernah mengenyam kursus pendek Universitas Pertahanan Nasional AS di Washington ini, ketiga oknum TNI yang terlibat itu tidak mungkin memiliki jaringan internasional terkait penyelundupan imigran. Sehingga tindakan yang harus dilakukan adalah sanksi pelanggaran disiplin.
"Bukan persoalan serius. Saya yakin mereka tidak terlibat jaringan international, hanya pelanggaran disiplin saja," ucap pria yang juga pernah mempelajari militer dan dunia pertahanan negara ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga oknum TNI berinisial Peltu S, Praka K, dan Praka KA diduga terlibat dalam penyelundupan imigran gelap yang kapalnya tenggelam di perairan Watu Limo, Trenggalek.
Ketiganya saat ini sudah diamankan di Detasemen Polisi Militer V/I Madiun. Saat ini status ketiganya menjadi saksi dan belum ditingkatkan sampai terperiksa.