JAKARTA - Siapa sangka jika olahraga basket turut berkontribusi terhadap budaya populer di Amerika. Hal ini terlihat dari cara pandang warga Amerika terhadap olahraga tersebut yang semula hanya untuk memperkuat fisik.
Demikian disampaikan Sudiran dalam ujian terbuka Program Doktor Pengkajian Amerika Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dia menyebut, melalui proses panjang, yakni sekira satu abad, bola basket justru dianggap sebagai sarana untuk meraih popularitas bagi para pemainnya dan perusahaan sponsor.
“Olahraga bola basket memberikan kontribusi pada budaya populer Amerika karena melibatkan sejumlah komponen budaya populer pada umumnya. Misalnya konsumsi di kalangan remaja, maraknya penggemar bola basket, dan meluasnya jangkauan televisi,” kata Sudiran, seperti disitat dari laman UGM, Jumat (31/5/2013).
Staf pengajar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menjelaskan, pesatnya perkembangan bola basket membawa dampak positif bagi masyarakat Amerika. Nilai-nilai disiplin dan kerja keras dalam olahraga ini mampu mendorong kemajuan bangsa.
Dalam olahraga bola basket, lanjutnya, terdapat nilai-nilai yang sesuai dengan cita-cita bangsa Amerika yang memberi kesempatan bagi semua orang meraih kemakmuran melalui kerja keras. Nilai-nilai tersebut termanifestasikan dalam upaya para pemain basket untuk menjadi juara yang akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan hidup dan meraih kepopuleran.
“Popularitas mereka yang menjadi juara tidak terbatas pada bola basket saja, tetapi juga sebagai bintang iklan dari produk-produk besar yang menjadi penyandang dana pertandingan bola basket,” jelasnya.
Di samping nilai positif, olahraga basket juga mendatangkan efek negatif, yakni menimbulkan sifat konsumtif bagi sebagian kalangan remaja sebagai dampak iklan perusahaan sponsor. Sikap tersebut terlihat dari upaya remaja untuk memiliki atau menggunakan produk suatu perusahaan yang telah menjadi simbol status sosial.