JAKARTA - Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB) memborong trofi penghargaan dalam Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI). Setidaknya mereka berhasil membawa pulang 14 trofi termasuk Piala Reka Cipta Titian Indonesia sebagai Juara Umum pada KJI ke-10 itu.
Dalam kompetisi yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, UB mengirimkan tiga tim untuk KJI dan satu tim KBGI. Satu tim pada KBGI adalah Trisula Team dengan bangunannya berjudul Rajawali Building. Sementara tiga tim KJI meliputi Warrior-11 Team (Katana Bridge) pada jembatan Baja, Hydarnes team (Athanatoi Bridge) pada jembatan busur dan Punakawan Team (Petung Meluwung Bridge) pada jembatan beton ringan.
Jembatan busur Katana Bridge karya Tim Warrior-11 saja berhasil menyabet lima juara sekaligus. Mulai dari juara dua Jembatan Baja, juara kategori Jembatan Terkokoh, juara kategori K3 Terlengkap, Juara Kategori Konstruksi Tercepat, hingga Juara Kategori Jembatan Terindah. Adapun tim tersebut terdiri atas Ichvan Danny Kurniawan, Arif Luqman Hakim, Muhammad Ato'urrahman, dan Rifqi Eka Fauzi.
Kemudian, Tim Hydarnes selaku pembuat Athanatoi Bridge berhasil meraih juara dua dalam Jembatan Busur KJI. Tim tersebut digawangi oleh Ika Meisy P R dan Dhita Rizki R P. Demikian, seperti dikutip dari laman resmi UB Prasetya Online, Sabtu (29/11/2014).
Sementara Tim Punakawan dengan Petung Meluwung Bridge-nya berhasil meraih lima juara sekaligus. Tim beranggotakan Aristo Yongky Robertus, Mochamad Hadi Sasmita, Ferry Singgih Prasetyo, dan Christoforus Aditya Dwijo Wibowo itu menyabet juara pertama Jembatan Beton Ringan, juara kategori Terkokoh, juara kategori Implementasi Terbaik, juara kategori K3 Terlengkap, serta juara kategori Tercepat.
Untuk tim pada KBGI, yakni Trisula sukses merebut juara tiga dan menjadi juara dalam kategori Estetika dan Keindahan. Tim dengan karya Rajawali Building tersebut terdiri atas Adhitya Priambudi, Ahmad Akbar Hasan, dan M Ridho Arroniri.
KJI dan KBGI diikuti oleh mahasiswa Jurusan Teknik Sipil dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Seleksi proposal telah dilakukan pada Mei 2014. Pada kompetisi perakitan, peserta diminta untuk menyiapkan benda uji. Kompetisi ini terdiri dari tahap perancangan dan konstruksi di arena lomba untuk membangun model jembatan berskala.
Dalam pembangunan jembatan, seorang perancang harus menguasai beberapa kegiatan. Mulai dari survei lapangan, proses analisis dan pembangunan fisik di lapangan. Oleh karena itu, pembuatan jembatan membutuhkan data lengkap baik kondisi lingkungan maupun bahan konstruksi serta standar yang digunakan. Sehingga dapat mendorong dan menumbuhkembangkan kreativitas mahasiswa dalam bidang perancangan dan konstruksi jembatan.