UGM Sulap Tulang Ayam Jadi Gelatin

Image: corbis.com

JAKARTA - Tahukah kamu jika tulang ayam dapat diubah menjadi produk bernilai ekonomis tinggi? Ketiga mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pun menyulap sisa makanan tersebut menjadi bahan pembuat gelatin.

Hasil penelitian yang dituangkan dalam bentuk karya tulis besutan Muhammad Imam Bahtiyar, Azza Mutiara Al-Husna, dan Yuvanta Lia Fradita ini berhasil meraih juara II dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Peternakan se-Indoensia (LKTIMPI) 2012. Kegiatan yang berlangsung pada 10-16 Mei 2012 di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut diikuti sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, di antaranya Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Brawijaya (UB) Malang, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Universitas Hassanudin (Unhas) Makassar, dan Universitas Sumatera Utara (USU).

Karya tulis berjudul "Pemanfaatan Tulang Sisa Rumah Makan, Rumah Potong Hewan dan Rumah Potong Ayam Sebagai Bahan Pembuat Gelatin" ini bersaing dengan 42 karya tulis lain sebelum akhirnya keluar sebagai runner up. Keseluruhan karya yang masuk diseleksi menjadi 16 besar kemudian disaring kembali menjadi enam besar.

"Enam besar yang terpilih, salah satunya karya kami, mendapat kesempatan untuk dipresentasikan dalam final di Universitas Mataram, NTB. Dan Alhamdulillah berhasil meraih juara II," papar Imam Bahtiyar, seperti dikutip dari laman UGM, Rabu (23/5/2012).

Imam menambahkan, karya mereka akan dibukukan dalam Buku Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indoensia (Ismapeti) 2012 bersama 15 karya terbaik lainnya. "Enam belas karya tulis terbaik mendapat kesempatan untuk dipublikasikan dalam Buku Ismapeti 2012," ungkapnya.

Dia menyebutkan, karya tulis yang diajukan timnya membahas tentang peluang pemanfaatan tulang sisa rumah makan, rumah potong hewan, dan rumah potong ayam sebagai bahan pembuat gelatin. Menurut Imam, kebutuhan Indonesia terhadap gelatin tergolong tinggi. Bahkan setiap tahunnya masih harus mengimpor 3.092 ton gelatin dari sejumlah negara seperti Amerika, Brasil, Cina, Jepang, Korea, dan Prancis. "Untuk impor gelatin, Indonesia membelanjakan devisa setidaknya USD9.425.109 atau sekira Rp88,2 miliar (Rp9.358 per USD)," tutur Imam.

Sementara itu, lanjutnya, Indonesia memiliki potensi untuk menyediakan kebutuhan gelatin tersebut dengan memanfaatkan limbah rumah makan maupun rumah potong hewan yang berupa tulang sisa. "Umumnya tulang sisa ini hanya dibuang begitu saja, padahal berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan pembuat gelatin," Imam menjelaskan.

Dengan pemanfaatan tulang sisa sebagai gelatin, Imam berharap mampu mengurangi angka impor gelatin Indonesia. Selain itu dengan pemanfaatan tulang sisa menjadi gelatin juga sebagai solusi untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan mewujudkan peternakan Indonesia yang berdaya saing dengan berbasis sumber daya lokal.

Dalam LKTIMPI 2012 juara pertama diperoleh mahasiswa dari IPB dan juara III diraih oleh mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).(rfa)