MALANG-–Anggaran gerakan dakwah yang dilakukan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk satu tahun mencapai Rp 5 miliar. ‘’Khusus untuk gerakan dakwah memang dianggarkan sekitar Rp 2 juta tiap dosen. Jumlah peserta yang ikut dalam program ini biasanya mencapai sekitar 2500 dosen,’’ jelas Humas UMM, Nasrullah yang juga diamini Kajur Komunikasi, Joko Susilo, di sela-sela acara Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMM, Rabu (19/8).
Dia menjelaskan bahwa program dakwah tersebut merupakan proses pengabdian pada masyarakat. Dakwah-dakwah tersebut dilakukan masing-masing dosen dari 13 fakultas di tiap daerah. Lamanya, sekitar tiga bulanan.
Dosen yang melaksanakan dakwah itu dianggap telah melakukan pengabdian pada masyarakat. Program yang dilakukan selama menjalankan misi dakwah itu terkait dengan keagamaan.
Dia contohkan, seperti pemberdayaan masyarakat, keaksaraan fungsional. Keaksaraan fungsional yang dimaksud tidak lain mengajari masyarakat bisa baca alqur’an. ‘’Makanya, program ini masuk dalam pengabdian masyarakat,’’ tandasnya.
Bahkan, kata dia, tiap fakultas mendapatkan alokasi anggaran untuk dakwah itu minimal Rp 125 juta. Sehingga, total anggaran untuk dakwah paling sedikit sekitar Rp 1,625 miliar. ‘’Itu jika tidak semua dosen ikut program dakwah sebagai bentuk dari pengabdian pada masyarakat,’’ jelasnya.
Selain program pengabdian masyarakat lewat dakwah, Anggaran Pendapatan Belanja Kampus (APBK) UMM juga mengalokasikan dana khusus untuk penelitian. Dana yang dianggarkan untuk penelitian itu mencapai sekitar Rp 6 miliar per tahun.
Program penelitian ini, tidak semua dosen biasanya ikut. Sebab, jumlahnya dibatasi berkisar 1000 orang. Tiap dosen atau tim yang melakukan penelitian dijatah hanya skeitar Rp 6 juta. Sehingga, total angaran untuk program penelitian dari APBK itu skeitar Rp 6 miliar. aji/kpo
Red: Republika Newsroom