REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Meski sebagian Barat memandang miring Islam, ada pula yang tertarik untuk mengkaji agama ini. Seorang mahasiswa Australia yang tergabung dalam Australian Corsortium for In-Country Indonesia Studies (ACICIS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Thomas Power berkeinginan meneliti perkembangan politik Islam di Indonesia.
Thomas Power, mahasiswa dari University of Queensland Australia, Senin (13/8), mengatakan, untuk mendukung penelitiannya itu ia akan meneliti Partai Keadilan sejahtera (PKS) Kota Malang. "Untuk mendukung hasil penelitian kami tentang perkembangan politik Islam dan radikalisme ini, kami akan meneliti PKS yang identik dengan partai politik (parpol) Islam," katanya disela-sela kuliah perdana angkatan ke-35 ACICIS di UMM yang dirangkai dengan buka bersama.
Selain Thomas Power, ada sepuluh mahasiswa lain dari berbagai universitas di Australia yang akan meneliti berbagai topik. Para mahasiswa yang tergabung dalam ACICIS itu akan melakukan penelitian selama satu semester.
Sementara itu, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri UMM Suparto mengatakan, setelah mereka menyelesaikan penelitiannya, dalam presentasinya nanti mereka juga diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia.
Menurut dia, kesebelas mahasiswa yang bergabung dengan ACICIS UMM tahun ini merupakan angkatan ke-35 sepanjang 17 tahun program tersebut dibuka. Saat ini, sudah lebih dari 234 alumnus ACICIS yang saat ini tersedar di seluruh penjuru dunia dan menekuni berbagai bidang profesi.
"Sebagian besar alumni memang bekerja di bidang pemerintahan, LSM, dan hukum. Dan, alumni ACICIS ini tidak murni dari Australia, tetapi juga dari berbagai negara di belahan dunia ini, seperti Amerika, Venezuela, Pakistan, Inggris, dan Polandia," ujarnya.