REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur mengirimkan lima kuintal ikan asin untuk para korban bencana Gunung Merapi sebagai lauk pauk tambahan. Pengurus PWM Jatim Dr Muhajir Effendi, mengatakan di Malang, Sabtu, pengiriman ikan asin tersebut dilakukan karena bantuan mie instan dan beras di lokasi pengungsian sudah melimpah.
"Karena bantuan mie instan dan berasnya sudah melimpah, kami mengirim ikan asin sebagai lauk pauk. Apalagi, informasi dari lokasi pengungsian menyebutkan bahwa pengungsi masih kekurangan lauk pauk," katanya.
Menurut dia, pengiriman ikan asin tersebut menjadi prioritas utama termasuk pembalut wanita yang menjadi kebutuhan mendesak kaum perempuan di lokasi pengungsian. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengatakan, pengiriman relawan tim medis baik dokter maupun paramedis tetap di bawah koordinasi PWM dan dilakukan secara bergilir dari beberapa daerah.
Sebelumnya ketika terjadi bencana tsunami di Aceh, gempa di Yogyakarta dan Padang, pihaknya juga mengirimkan relawan dari Fakultas Psikologi untuk mendampingi korban bencana dalam menghilangkan trauma dan mengembalikan kepercayaan pascabencana. Untuk membantu para korban bencana Gunung Merapi ini, katanya, pihaknya juga telah mendirikan posko tetap di Yogyakarta, Sleman, Klaten, dan Boyolali. Hanya saja posko-posko tersebut juga tetap di bawah kendali PWM Jatim.
Menyinggung dana yang terkumpul melalui PWM Jatim untuk korban bencana tersebut, Muhajir mengatakan belum mencapai angka Rp1 miliar dan untuk sementara masih ditahan (tidak disalurkan) karena nanti akan digunakan untuk membantu pembangunan infrastruktur, seperti gedung sekolah, masjid dan gedung layanan kesehatan.
Pada saat terjadi gempa di Padang beberapa waktu lalu, katanya, PWM menghimpun dana hingga Rp6 miliar.
"Dana yang terkumpul itu seluruhnya digunakan untuk membangun sarana dan prasarana fisik yang bersentuhan dengan kepentingan umum," ujarnya.
Secara khusus UMM juga akan mengirimkan para relawan yang tergabung dalam Konseling Trauma dari Fakultas Psikologi untuk memulihkan kondisi para pengungsi pascabencana.
"Rencananya setelah ujian tengah semester para relawan ini dikirimkan kelokasi pengungsian. Mudah-mudahan mulai pekan depan sudah bisa berangkat ke lokasi bencana," katanya.
Red: Krisman Purwoko