REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- GELARAN Malam Ekspresi Seni dan Budaya (Maksidaya) yang digelar Lembaga Kebudayaan Universitas Muhammadiyah Malang (LK UMM) pada Jumat (27/2) malam lalu menjadi bukti UMM merupakan kampus yang sangat mengapresiasi karya seni dan budaya.
Kegiatan yang dihelat di heliped UMM ini melibatkan mahasiswa, dosen, dan karyawan UMM. Acara ini bahkan juga dihadiri oleh para pekerja seni di Malang, masyarakat umum, hingga orangtua wisudawan yang akan diwisuda pada keesokan harinya, Sabtu (28/2).
Kepala LK UMM, Tri Sulistyaningsih MSi mengatakan, banyak potensi seni dan budaya yang dimiliki bangsa ini yang terlihat dari banyaknya suku, ras, serta budaya yang masih eksis hingga saat ini. “Kegiatan ini untuk menggali seluruh potensi seni dan budaya yang dipunyai bangsa ini. Budaya merupakan refleksi dari keindahan, seni, dan intelektualitas,” kata Tri dalam siaran persnya yang diterima Republika Online, Ahad (1/3).
Untuk menunjang hal tersebut, ke depan, Pembantu Rektor (PR) II UMM Drs Fauzan MPd menyebut, tak lama lagi UMM akan mempunyai sebuah panggung besar. Tujuannya untuk memfasilitasi mahasiswa dalam mengekspresikan bakat dan kemampuan mereka, terutama dalam bidang seni dan budaya.
“Lahan seluas 1,4 hektare di belakang gedung rektorat ini nantinya akan multifungsi. Pagi sampai sore jadi lahan parkir, malam harinya jadi panggung ekspresi mahasiswa,” ungkap Fauzan.
Dukungannya akan acara inipun juga ditunjukkan oleh PR II. Sesaat sebelum menyampaikan sambutan, Fauzan sempat menyanyikan lagu berjudul Tuhan yang dipopulerkan oleh Bimbo.
Gelaran Maksidaya ini menampilkan beberapa pertunjukkan seni dan budaya, seperti penampilan musik akustik dari Ikatan Band Mahasiswa (Ikabama) UMM, paduan suara oleh Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Gita Surya UMM, pertunjukkan Tari Saman, Tari Pendet, bahkan fashion show dari ibu-ibu karyawan UMM.
Tak hanya pertunjukkan di atas panggung, acara juga diramaikan dengan beberapa lukisan karya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Lentera dan UKM Fotografi Focus UMM.