Peraih Bidikmisi Diperluas

Author : Humas | Monday, June 02, 2014 18:00 WIB | Republika -

MALANG - Pemerintah membuka lebar peluang mahasiswa di perguruan tinggi negeri maupun swasta menerima anggaran beasiswa pendidikan bagi mahasiswa berprestasi (Bidikmisi). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, akreditasi perguruan tinggi khususnya swasta yang menerima anggaran Bidikmisi tahun ini tidak harus terakreditasi A seperti tahun-tahun sebelumnya.

Nuh mengatakan, ada banyak pertimbangan sehingga pemerintah membuka lebar bagi PTS untuk bisa mendapat anggaran Bidikmisi. “Syarat akreditasi A bagi PTS itu sekarang tidak lagi mutlak,” tegas Nuh di sela acara wisuda mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (31/5).

Guna merealisasikan program Bidikmisi tersebut, tahun ini Kemendikbud menyiapkan anggaran sebesar Rp 2,6 triliun. Sedangkan tahun lalu, anggaran Bidikmisi hanya Rp 2,4 triliun. Artinya, anggaran Bidikmisi naik sekitar Rp 200 miliar.

Anggaran sebesar itu diberikan kepada 220 ribu mahasiswa. Termasuk sekitar 60 ribu mahasiswa baru pada tahun akademik 2014/2015. Tahun lalu, mahasiswa baru yang menerima program Bidikmisi sebanyak 50 ribu mahasiswa.

Menurut Nuh, tahun ini ada peningkatan penerima Bidikmisi sebesar 10 persen dibandingkan tahun lalu. Kemungkinan kata dia, akan terus meningkat karena program tersebut memiliki hasil yang memuaskan. “Mahasiswa penerima progam ini mampu berprestasi cemerlang, bahkan ada yang melampaui target kuliah selama delapan semester seperti pada umumnya di jenjang S-1,” kata Nuh.

Karena ada mahasiswa penerima Bidikmisi yang lulus lebih cepat, Nuh mengatakan, anggaran Bidikmisi tahun lalu masih ada sisa. Sisa anggaran itu akan digunakan kembali pada progam Bidikmisi mahasiswa baru tahun 2014/2015.

Bagi mereka yang bisa lulus tujuh semester dan indeks prestasi (IP) bagus serta mau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, tutur Nuh, juga sudah disiapkan beasiswa. Beasiswa jenjang S-2 itu, baik di perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri.

Saat menyampaikan orasi ilmiahnya, Nuh juga mengatakan, saat ini nilai moral menjadi tak berarti tanpa adanya kecerdasan dan keterampilan. Karena itu, Nuh meminta agar lulusan UMM memiliki kebanggaan dan rasa syukur karena berhasil lulus dari kampus putih ini. Ini karena tidak semua orang bisa menjadi mahasiswa.

Selain itu, kalaupun menjadi mahasiswa, tidak semuanya bisa kuliah di UMM sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. “Dan kalaupun bisa kuliah di sini tidak semuanya bisa lulus,” ujarnya.

Nuh menyebut para wisudawan sebagai generasi sang matahari karena memiliki kesempatan menghadirkan inspirasi dan pencerahan dengan ilmu yang telah dipelajari. Ia mengakui, moralitas dan kejujuran memang penting ditanamkan dan diterapkan para wisudawan. Namun, tanpa kecerdasan dan keterampilan, nilai-nilai moral menjadi tak berarti pada era sekarang ini.

Dia menilai, inspirasi, pencerahan nilai moral, kecerdasan, dan keterampilan sudah dicontohkan oleh UMM. Sungai Brantas yang membelah kampus UMM dan dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro menurutnya adalah contoh yang menginspirasi. Menurutnya, keberadaan sungai di kawasan kampus UMM, tidak hanya memperindah kampus, tetapi bisa diberdayakan untuk memasok kebutuhan listrik.

من المقطوع: http://www.republika.co.id/berita/koran/didaktika/14/06/03/n6jfw44-peraih-bidikmisi-diperluas
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: