REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Asosiasi Pendidikan Kedokteran Kesehatan Muhammadiyah (APKKM) menggelar lokakarya mengenai Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD), Jumat (01/04) di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (FK UMM). Lokakarya ini diikuti sebelas Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia yang memiliki program profesi dokter.
Selain UMM sebagai tuan rumah, perguruan tinggi yang mengikuti lokakarya ini di antaranya UM Yogyakarta, UM Jakarta, UM Surakarta, UM Semarang, UM Purwokerto, UM Makasar, UM Sumatera Utara, UM Palembang, UM Surabaya, dan Universitas Ahmad Dahlan.
Dekan FK UMM, Irma Suswati, mengatakan lokakarya yang bertajuk "Item Bank Administrator (IBA) dan Benchmarking (BM) / BM FK PTM" ini bertujuan menjamin mutu lulusan kedokteran di PTM. "UKMPPD ini merupakan bagian dari proses evaluasi pembelajaran yang terintegrasi dalam sistem pendidikan saat ini," ujarnya.
Ia mengungkapkan, tingkat kelulusan UKMPPD FK PTM yang bervariasi di kisaran 50 hingga 90 persen menimbulkan kesenjangan tingkat kelulusan antar FK PTM. Selain itu, permasalahan lainnya adalah pengelolaan re-taker yang perlu mendapatkan perlakuan khusus dalam proses bimbingan sehingga peserta dapat lulus UKMPPD dengan baik.
"Oleh karenanya perlu dilakukan solusi pemecahan seperti pemaparan soal UKMPP dan proses bimbingan perlu diperhatikan dengan harapan tingkat kelulusan UKMPPD FK PTM bisa lebih meningkat," paparnya.
Saat ini, FK PTM memang berkomitmen untuk saling bekerja sama dalam bebagai bidang untuk meningkatkan kelulusan UKMPPD. Pelaksanaan UKMPPD dilaksanakan sebelum kelulusan peserta didik yang digunakan sebagai ujian kelulusan bagi mahasiswa yang mengambil program profesi dokter.
Lebih spesifik, Ketua Pelaksana Lokakarya, Rubayat Indradi, menjelaskan ada empat fokus dalam peningkatan kelulusan UKMPPD. Pertama, mengembangkan Tim IBA dan BM FK PTM. Kedua, mengembangkan bank soal dengan Multiple Choice Question Computer Based Test (MCQ-CBT).
Ketiga, mengembangkan model bimbingan UKMPPD dan keempat adalah mengembangkan kurikulum pengajaran FK PTM. "Akan ada komisi yang akan membahas empat fokus pengembangan sesuai dengan target yang telah ditetapkan," terangnya.