REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- TIM robot Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meraih sukses di ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) 2014 regional IV yang berlangsung di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM) akhir pekan lalu. Dalam ajang yang berlangsung sejak Kamis-Sabtu (1-3/5) lalu, UMM meraih tiga penghargaan sekaligus, yaitu Juara I kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) divisi berkaki, Juara II kategori Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) serta inovasi terbaik kategori KRPAI divisi berkaki.
Menurut dosen pembimbing KRPAI UMM, Muhammad Irfan MT, pemenang masing-masing kategori tersebut selanjutnya akan diikutsertakan pada KRI tingkat nasional di Yogyakarta, 18-22 Juni mendatang. Mereka akan bertanding dengan delegasi perguruan tinggi (PT) yang terjaring melalui kontes serupa di empat regional berbeda. Lebih lanjut, pemenang kontes tingkat nasional akan dikirim ke kontes robot internasional.
Dalam siaran pers yang diterima ROL, Selasa (6/5), tim KRAI UMM terdiri dari Basri Noor, Sulaiman, Ali Mahfudz, Novendra Setiawan, dan Halim Priyo dengan dosen pembimbing Ir Nur Alif MT. Tim ini menciptakan robot bernama Zhafarul Z’14. Sementara tim KRPAI berkaki terdiri dari Ahmad Wildanul Firdaus, Zainal Buchori, dan Aulia Arif Wardana yang dibimbing oleh Ir Muhammad Irfan MT dengan robot bernama Dome. Adapun tim KRPAI beroda terdiri dari Ahzen Habibidin, Saukani dan Bofy Panji yang dibimbing oleh Chasrun Hasani ST MT dengan robot bernama JAF 48.
Prestasi UMM tahun ini, kata Irfan, mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada 2009 UMM meraih desain terbaik KRAI, di 2010 meraih desain terbaik KRPAI berkaki, di 2011 juara I sekaligus desain terbaik KRPAI berkaki, di 2012 juara III sekaligus desain terbaik KRPAI berkaki, dan tahun lalu kembali menyabet desain terbaik KRPAI sekaligus menjadi yang ketiga secara beruntun.
Sekalipun mengalami peningkatan dari sisi prestasi, Irfan mengakui, dalam proses pembuatan robot ada banyak kendala yang dihadapi oleh masing-masing tim. Selain keterbatasan waktu, mereka juga harus pandai-pandai menyesuaikan diri dengan jadwal kuliah. Sementara dari sisi teknis, kendalanya adalah desain layout printed circuit board (PCB) yang digunakan pada hardware robot kurang bagus. Dampaknya, kata Irfan, tingkat kestabilan robot menjadi tidak seratus persen optimal.
“Namun, peningkatan prestasi yang diraih menunjukkan bahwa berbagai kendala tersebut tidak menyurutkan semangat tim untuk kreatif agar bisa memenangkan kompetisi,” tandas Irfan. Selanjutnya, tim robot UMM tengah menyiapkan diri agar bisa meraih hasil maksimal pada kontes robot tingkat nasional Juni mendatang.
Secara keseluruhan, ada empat kategori yang dilombakan dalam kontes tersebut, yaitu KRAI, KRPAI divisi berkaki, KRPAI divisi beroda, dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI). Selain memperebutkan juara I, II, III, dan juara harapan, masing-masing kategori juga diberikan penghargaan khusus untuk peraih desain terbaik dan inovasi terbaik. Dari empat kategori tersebut, UMM mengirim tiga di antaranya, yaitu KRAI, KRPAI berkaki dan KRPAI beroda.