Din: Ketidakjujuran Jadi Masalah Bangsa Indonesia

 

"Kejujuran menjadi hal yang mahal dan mewah, hampir hilang dari kehidupan bangsa. Kebohongan publik terjadi di mana-mana, termasuk dilakukan oleh pemangku amanat. Kita telah kehilangan nurani bangsa," kata Din .

 

Ia menyampaikan itu di depan sekitar 1.500 pengurus Muhammadiyah daerah se-Jawa Timur, pada acara tausyiah Kajian Ramadhan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), di Malang (Jawa Timur), Sabtu (13/08/2011).

 

Ini acara tahunan tiap Ramadhan yang antara lain juga diisi ceramah Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Hadir juga Rektor UMM, Muhajjir Effendy.

 

"Ketidakjujuran itu telah berkembang sebagai tindak kejahatan. Kemunkaran itu kemudian malah ditutupi oleh kemunkaran di atasnya. Seperti kebohongan memerlukan kebohongan untuk menutupi kebohongan di awal. Kelemahan-kelemahan ditutup-tutupi, dibungkus dengan hal yang seolah-olah lebih baik, padahal bersumber dari kebohongan," ungkap Din.

 

"Akibatnya sangat dalam bagi bangsa ini. Sebab ketidak jujuran yang melanda bangsa Indonesia, menjadikan kemuliaan harkat dan martabat bangsa luntur. Kita sebagai bangsa kurang mulia dalam pergaulan antarbangsa, karena orang tahu kita gemar berbohong. Kemasyarakatan kita tidak dilandasi kebersihan, melainkan ketakjujuran, kebohongan," tambah Din.