GUNUNGPATI – Kelompok paduan suara mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes), Voice of Conservation, meraih medali perak pada Festival Paduan Suara Nasional di Institut Teknologi Bandung (ITB), 27 Januari-1 Februari lalu. Sebelum menuju final, mereka melalui tahapan seleksi dan kualifikasi yang diikuti puluhan kelompok paduan suara dari berbagai wilayah di Indonesia. ”Tahap seleksi melalui rekaman audio visual untuk menentukan peserta yang berhak mengikuti babak kualifikasi,” ujar dosen pendamping, Eko Raharjo, kemarin.
Setelah dinyatakan lolos kualifikasi, sebanyak 11 grup terpilih maju ke babak final. Tim Unnes yang beranggotakan 42 orang tampil maksimal di hadapan dewan juri dengan membawakan lagu-lagu daerah seperti Bang-Bang Wus Rahina, Anoman Obong, Rama Ana Maling, dan Gelung Prade. Medali emas diraih oleh Universitas Muhammadiyah Malang, Don Bosko, Universitas Tarumanegara, dan Satya Dharma Gita Choir. Selain tim Unnes, kelompok paduan suara Universitas Diponegoro (Undip) juga meraih perak dalam kesempatan yang sama. ”Persaingan cukup ketat, semua peserta mampu tampil dengan sempurna dan menunjukkan kematangan dalam berlatih,” kata Eko.
Ia menyatakan Voice of Conservation telah melakukan persiapan intensif semenjak enam bulan lalu. Persiapan itu mencakup latihan vokal, keterpaduan suara, ekspresi. ”Masing-masing personel juga dituntut untuk bisa menyampaikan pesan dalam lagu yang dibawakan. Jadi, tak cuma beryanyi tapi harus bisa memahami lagu daerah itu,” ujar dosen mata kuliah vokal itu.
Kelompok ini terhitung aktif mengiikuti sejumlah kegiatan, baik di level daerah maupun nasional. Setelah ini, mereka melakukan persiapan intensif untuk Bali International Choir Festival pada Agustus dan sebuah kompetisi paduan suara di Universitas Diponegoro (Undip) pada September mendatang. (dhz-43)