PURBALINGGA - Tahun 2014 ini dinilai sebagai tahun kebangkitan pendidikan perguruan Muhammadiyah. Karena tahun ini banyak prestasi yang diraih siswa yang bersekolah di Muhammadiyah. ''Di antaranya siswa SMK Muhammadiyah 3 masuk 10 besar Olympicad di Universitas Muhammadiyah Malang pada 14-15 Juni,'' kata Ketua Majelis Dikdasmen PD Muhammadiyah Purbalingga Fauzan Anwar. Lalu siswa SMK Muhammadiyah Bobotsari juara 2 lomba debat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia tingkat SMK se Purbalingga di SMK 1 Bojongsari pada 16 Juni.
''MIM Penaruban juara 3 kategori SD/MI lomba robotic yang diadakan Polines Semarang di bulan Maret. Juga prestasi-prestasi sekolah yang lain,'' katanya.
Bebas Berkreasi
Fauzan juga memuji semakin banyak sekolah Muhammadiyah yang muncul di media massa dengan kegiatan dan prestasinya. Saat perpisahan siswa, sekolah juga sudah berani mengadakan acara di luar. ''Kami menyambut gembira dengan fenomena ini. Silakan sekolah atau madrasah bebas berkreasi, berinovasi namun dengan tetap mementingkan kejujuran,'' tuturnya.
Karena tanpa kreasi dan invovasi, sekolah Muhammadiyah bisa ketinggalan dengan sekolah lain. Apalagi status sekolah Muhammadiyah adalah sekolah swasta. ''Kami ingin menggugah sekolah Muhammadiyah di Purbalingga yang sudah lama berada di zona nyaman. Sekolah merasa sudah puas dengan kondisi sekarang,'' ujarnya.
Padahal di kanan kiri sekarang banyak bermunculan sekolah lain, baik negeri maupun swasta, sehingga persaingan untuk mendapatkan murid semakin ketat. ''Untungnya masyarakat sudah menyadari bahwa sekolah negeri bukan segala-galanya. Sudah banyak sekolah swasta yang prestasi di bidang akademik maupun nonakademik mengalahkan negeri,'' katanya. (F10-14)