SURYA.co.id | MALANG - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat alat pengukur kemampuan berbahasa Inggris. Alat tersebut dinamai Test of Academic English Proficiency (TAEP) dan sedang diajukan untuk mendapatkan hak paten.
Alat ukur tersebut, menurut Direktur Languange Center (LC) UMM, Dr Masduki Mpd, setara dengan Test of English as a Foreign Languange (TOEFL).
Hebatnya, Komisi Eropa juga sudah mengakui alat ukur pengetahuan berbahasa Inggris yang dibuat UMM sejak 2012 ini.
“Tahun lalu, mahasiswa UMM yang mengikuti beasiswa Erasmus Mundus ke Eropa hanya melampirkan dokumen TAEP tanpa disertai TOEFL atau IELTS, dan hal itu tetap diakui oleh Komisi Eropa,” ungkap Masduki kpada SURYAa, Rabu (18/3/2015).
Meski demikian, alat pengukur ini belum memiliki hak paten. UMM sedang mengajukan paten tersebut ke Kementerian Hukum dan HAM awal tahun lalu.
Masduki memaparkan, bentuk TAEP tak berbeda dengan TOEFL, IELTS, atau alat tes setara lainnya di negara lain. Itu terlihat dari bentuk alat pengukur yang berupa tes pilihan ganda, lisan, dan isian.
Perbedaan itu baru terasa saat tes listening. TAEP memiliki suara aksen Inggris yang beragam. Itu disebabkan UMM melibatkan mahasiswa dari berbagai belahan dunia.