SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Kekuatan tradisi Nusantara memelihara dengan baik warisan kebudayaan yang bersifat khas ‘milik” kita maupun yang mungkin datang dari tempat jauh yang bukan “milik” kita.
Apa yang bukan milik kita itu pun perlahan-lahan telah menjadi akrab dengan kita.
Mekanisme kebudayaan kita mampu memelihara dan menjadikan kebesaran Indonesia.
Demikian pandangan Hairudin, ketua pelaksana Culturenite, Kolaborasi Budaya, dalam keterangan pers di Malang, Sabtu (16/4/2016).
Hairudin mengatakan, Culturenite, Kolaborasi Budaya itu merupakan sebuah ajang kolaborasi budaya dalam rangka lebih memperkenalkan budaya nusantara sekaligus ajang pagelaran seni seluruh organisasi daerah dan komunitas pecinta seni budaya se-Malang Raya.
Menurutnya, tema yang diambil panitia adalah “Bersatu Dalam Seni, Cermin Wajah Nusantara”, maksudnya adalah Indonesia dengan berbagai suku, agama, ribuan pulau, memiliki kekhasan tersendiri dalam seni.
Seni yang dimiliki masing-masing daerah itu, lanjut dia, menjadi perekat Nusantara.“Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas silaturahmi sesama organisasi mahasiswa, komunitas pecinta seni budaya se-Malang Raya melalui kolaborasi budaya daerah nusantara,” ujar Hairudin.
Acara ini merupakan hajat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) FISIPOL Universitas Muhammadiyah Malang didukung SURYAMALANG.com.
Lebih lanjut dikatakan dia, untuk menyemarakkan pentas kolaborasi budaya ini, panitia akan menghadirkan pentas seni dari berbagai organisasi daerah, komuntas seni budaya di Malang, orasi kebudayaan oleh budayawan Mohammad Sobary, dan pameran oleh beberapa komunitas.
“Pentas tari, teater, pentas komunitas hijab, stand up comedy, pameran seni, komunitas cethe, dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Acara akan diselenggarakan pada Minggu, 24 April 2016 di Brawijaya Edupark, Kota Malang.
Dalam konteks penyelenggaraan event tersebut, panitia berharap niat untuk meningkatkan kualitas silaturahmi sesama organisasi daerah, para komunitas seni yang ada di Malang, akan mewujud.
Pasalnya, di tengah gelombang globalisasi yang masuk ke semua aspek kehidupan manusia ini, maka, dibutuhkan kesolidan bersama.
“Dengan demikian, mimpi-mimpi tentang kebesaran Indonesia kita perlukan sekarang. Sebagai generasi muda yang visioner, harus mampu mewujudkannya dalam dan melalui berbagai mekanisme kebudayaan kita,” tukasnya