Lho, Anak Sekolah Diiumpamakan Kendaraan Parkir

Author : Humas | Tuesday, July 17, 2012 17:32 WIB | Surya -

SURYA Online, MALANG - Fungsi Komite Sekolah sebagai penyalur aspirasi orangtua siswa agaknya kurang maksimal di SMAN 5 Malang. Solchan Tanu Wijaya, Ketua Komite Sekolah SMAN 5 mendukung sekolah untuk menarik biaya tinggi kepada orangtua siswa.

Dalam pidatonya di hadapan ratusan orangtua siswa, Selasa (17/07/2012), Solchan, menilai Sumbangan Biaya  Pengembangan Pendidikan (SBPP) Rp 5 juta jalur online dan Rp 7,5 juta jalur mandiri adalah sangat murah.

Solchan membandingkan besaran SBPP itu dengan biaya parkir di sebuah swalayan. "Satu jam parkir Rp 2.000, kalau 8 jam parkir berarti bayar 8.000. Anak-anak anda di sekolah selama 8 jam per hari. Seharusnya setiap hari anda bayar Rp 16.000," ujar Solchan.

Kemudian dia katakan, apabila sekolah menggunakan sistem parkir itu, maka selama tiga tahun itu, setiap orang tua siswa wajib membayar Rp 16 juta.

"Kami tidak seperti itu. Silakan bayar sesuai peraturan, Rp 5 juta atau Rp 7,5 juta sesuai jalur masing-masing," ujarnya.

Komite sekolah juga terlihat kurang memberi ruang kepada orangtua siswa untuk bertanya atau mengkritisi keputusan sekolah itu. "Agar anak-anak Anda berkualitas, maka butuh dana dari Anda semua," pungkasnya.

Sikap Komite Sekolah itu dikiritisi Suparto, Pemerhati Pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Suparto yang juga mantan sekretaris dewan pendidikan Malang itu menilai itu salah. Seharusnya, ujar Suparto, komite sekolah adalah perwakilan suara orangtua siswa.

"Komite sekolah tidak boleh memihak sekolah. Mereka adalah lidah orangtua siswa," tegasnya.

من المقطوع: http://surabaya.tribunnews.com/index.php/2012/07/17/lho-anak-sekolah-diiumpamakan-kendaraan-parkir
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: