Mahasiswi Ini Terenyuh dengan Kisah Seniman Malang, Mengapa?

Author : Humas | Saturday, April 09, 2016 17:30 WIB | Surya -
Mahasiswi Ini Terenyuh dengan Kisah Seniman Malang, Mengapa?
 
SURYAMALANG.COM/Sany Eka Putri
 
Hidayatul Wahyuni (22) usai pemutaran film Malang Festival Film, di DOME UMM, Sabtu (9/4/2016). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Di balik sosoknya yang tegar dan kalem, ternyata mahasiswi cantik ini juga memiliki hati yang mudah tersentuh. Hidayatul Wahyuni (22), mengaku dirinya yang pernah membuat film dokumenter seorang seniman asli KotaMalang, yakni Ono Sumarsono sekitar bulan Februari 2016.

Hidayatul Wahyuni sempat terharu sekaligus tersentuh hatinya mengetahui keseharian seniman Ono Sumarsono.

Bagi Iun -panggilannya-, membuat film dokumenter itu lebih memiliki bobot yang jauh lebih dalam saat membuat filmketimbang membuat film fiksi.

"Beda banget saat membuat film fiksi ketimbang filmdokumenter. Karena film yang kami angkat mengenai perjalananseniman asli Malang, aku sempet tersentuh dengan perjalanan kisahnya Pak Ono ini," tutur mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (9/4/2016).

Dikatakan Iun, yang membuatnya tersentuh itu, yakni bagaimana seorang seniman ini berjuang agar mau diakui oleh pemerintah setempat. Selain itu, mahasiswa berhijab ini juga mendapatkan nilai kehidupan saat menggarap film dokumenter.

Di mana menurut dia yang seorang seniman semakin banyak karyanya semakin terkenal itu salah. Mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi semester 6 itu baru menyadari, kehidupan seorangseniman semakin banyak karya yang dibuat, semakin banyak pesaingnya.

"Jadi Pak Ono ini cerita, kalau dia membuat beberapa patung yang ia taruh di depan rumahnya, lalu dari kiri kanan ini ada yang sengaja menyingkirkan karyanya dia. Di situ saya benar-benar tersentuh dan bergetar gitu perasaan ini. Bagaimana kalau itu aku, yang sudah membuat karya tetapi tidak dihargai," terang mahasiswa kelahiran Gresik, 27 Desember.

Selain itu, bagi Iun, suka duka dia saat membuat film dokumenter ialah bagaimana menyajikan sebuah cerita yang sudah ada alurnya. Tanpa menambah-nambahin cerita yang ada. Hanya memberikan bumbu-bumbu efek agar cerita dari filmdokumenter ini terpublish sesuai alur cerita.

"Tetapi kita juga memilih siapa yang akan kita jadikan sebagaifilm dokumenter. Lebih bagus apabila dia seorang tokoh lokal yang panas dan layak untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas," jelasnya.

Penulis: Sany Eka Putri
Editor: fatkhulalami
Sumber:
من المقطوع: http://suryamalang.tribunnews.com/
Shared:

Comment

Add New Comment


characters left

CAPTCHA Image


Shared: