Pengangguran menjadi persoalan pelik yang dihadapi warga Desa Solokuro, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan. Belakangan mulai ada titik penyelesaiannya. Hal ini terlihat lewat peran pemudanya yang kreatif membangun usaha. Diprakarsai lembaga swadaya masyarakat, Lembaga Advokasi Masayarakat dan Kebijakan Lamongan Watch, Sabtu, (9/6) lalu diadakan pelatihan terpadu budidaya kambing.
Menurut Direktur Eksekutif Lamongan Watch, Shobikin Amin, kegiatan dipicu keprihatinan, karena setiap tahunnya pengangguran di Desa Solokuro terus bertambah. “Setiap tahun di Solokuro ini tamatan SMA 45 dan perguruan tinggi lima sampai 10 lulusan. Mereka semua berusia produktif, sementara lapangan pekerjaan belum ada. Ke mana kalau tidak menganggur?“ tuturnya.
Maka, target pelatihan itu menurut Amin meningkatkan keterampilan beternak, bukan membesarkan dan menggemukkan kambing. Tetapi, lebih fokus membangun menejemen usaha, tegas Amin. Itu sebabnya peserta pelatihan menerima materi kewirausahaan, bukan sekadar teori, tetapi langsung mempraktikkannya.
Pelatihan diikuti 50 perserta diisi pemateri berpengalaman. Ada Mukhlis Akhmad, sarjana peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kiat memulai usaha ditularkan oleh drh Zainul Muslimin (Direktur Aulia Prima Citra), cara meramu pakan dan mengelola kotoran kambing menjadi pupuk dipaparkan Ali Mu’thi SE (Entrepeneurship from Mindset to Strategi).
Usai mendapat materi teori, peserta langsung diminta membuat kandang kambing kambing yang kuat, nyaman, murah dan ramah lingkungan. Sesi ini menjadi menarik karena dilombakan dengan hadiah satu ekor kambing. Dari pelatihan ini, peserta sudah bermodalkan tiga hingga empat ekor kambing. “Ini salah satu program konkret, membangun perekonomian tak sekadar berangan-angan,” tandas Amin, pengajar di perguruan tinggi swasta di Surabaya