MALANG - Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, Kamis (21/10), menandatangani nota kerjasama dengan PT Bumitama Gunajaya Agro untuk menjalankan program rekrutmen alumni dan mahasiswa perguruan tinggi tersebut.
Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, Damat, menjelaskan isi nota kerjasama, di antaranya tentang kesediaan Bumitama, perusahaan yang bergerak di bidang kepala sawit, merekrut alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk bekerja di Bumitama. “Kami merupakan kampus pertama di Indonesia yang diajak bekerjasama oleh Bumitama,” kata Damat.
Selain itu, Bumitama pun bersedia menerima mahasiswa dan dosen UMM yang ingin melakukan praktek kerja lapangan dengan biaya sepenuhnya ditanggung Bumitama, disertai bantuan peralatan laboratorium.
Sementara itu, pihak Bumitama akan mengirim tim ahlinya untuk memberi kuliah mengenai oil palm plantation dan mills.
Kepala Departemen Human Capital Bumitama Basuki Suseno menyampaikan optimisme perusahaannya bahwa agroindustri dan karier di industri persawitan sangat prospektif. Selain itu, juga tahan terhadap pengaruh liberalisasi ekonomi dan benturan krisis global.
“Sektor industri ini menjanjikan gaji besar dan keuntungan-keuntungan yang menarik, dan kami yakin sektor ini akan semakin bekembang di masa-masa mendatang,” ujar Basuki dalam kuliah umum bagi 450 mahasiswa FPP UMM.
Basuki menjelaskan, saat ini Indonesia terdapat lebih dari 7.000.000 hektare perkebunan sawit yang mayoritas dikelola pihak swasta. Dari sektor ini, selain menghasilkan produk seperti minyak goreng, juga diolah untuk produksi margarin, es krim, mi instan, roti, sabun, biskuit, dan berbagai produk kecantikan. “Oleh karena itu, peluang kerja di industri persawitan masih sangat terbuka, dan sangat prospektif,” papar Basuki.
Bumitama memiliki 34 perkebunan kelapa sawit seluas 95.783 hektare, dan empat pabrik pengolahan kelapa sawit dengan total kapasitas 240 ton per jam. Kebun kelapa sawit dan pabrik pengolahannya tersebar di Kalimatan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Riau. ABDI PURMONO.